Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Selain memproduksi kebutuhan uang dalam negeri, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) juga memproduksi kebutuhan uang kertas negara lain.
Menurut Sekretaris Perusahaan Perum Peruri, Eddy Kurnia, selama ini, perusahaan cukup aktif mengikuti tender yang diadakan negara terkait produksi uang. "Ini merupakan permulaan untuk masuk bisnis internasional," sebutnya.
Eddy mengakui, secara nilai, pesanan pencetakan uang dari beberapa negara lain belum terlalu besar. Namun hal tersebut bukan penghalang bagi Peruri untuk menyasar negara lainnya, terutama kawasan Asia Tengah, Asia Selatan dan Afrika.
Sebelumnya, Peruri pernah memenangkan tender untuk produksi uang kertas Nepal dan prangko Filipina.
Sampai saat ini, Peruri memiliki kapasitas produksi terpasang uang kertas 11 miliar bilyet per tahun. Eddy mengatakan utilitasnya bisa ditingkatkan sampai 100%. Pada 2016, tercatat produksi uang kertas Peruri sebanyak 6,1 miliar bilyet, Pita Cukai 169 juta lembar, uang logam 2,1 miliar keping dan 40 juta buku paspor.
"Tahun ini kami ada rencana menambah produksi dengan tambahan dua lini baru," kata Eddy. Untuk tahun lalu, jumlah mesin untuk produksi uang kertas berjumlah 50 buah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News