kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan Gas Negara (PGN) alokasikan belanja modal US$ 500 juta


Rabu, 27 Februari 2019 / 19:13 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGN) alokasikan belanja modal US$ 500 juta


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sudah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan sub holding gas ini akan mengalokasikan dana sebesar US$ 500 juta untuk belanja modal tahun 2019.

Dana tersebut rencanannya akan digunakan untuk bisnis PGN seperti bisnis hulu migas dan pembangunan pipa gas. "Untuk proyek upstream dan pembangunan pipa midstream dan downstream," ujar Gigih kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2).

Anak usaha PGN di bidang hulu migas, Saka Energi Indonesia rencananya akan melakukan pengemboran sumur pengembangan sebanyak 12 sumur tahun ini. Pengemboran sumur pengembangan terdiri dari 10 sumur di Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat dan dua sumur di Blok Pangkah.

Selain itu, Saka Energi juga berencana untuk melakukan pengemboran eksplorasi di tiga sumur. Pengeboran ekplorasi dilakukan di Blok Pangkah sebanyak dua sumur dan Blok Wokam di Papua sebanyak satu sumur.

Sementara untuk proyek pipa gas, PGN akan tetap melanjutkan proyek pembangunan pipa gas Duri-Dumai. Proyek Duri-Dumai merupakan proyek pipa gas transmisi sepanjang 67 kilometer (km).

Di luar proyek tersebut, PGN juga berencana untuk mengembangkan proyek jaringan gas. Pada tahun ini, PGN melalui PT Pertamina (Persero) selaku Holding BUMN Migas mendapatkan penugasan proyek jargas sebesar 78.216 SR.

Dana pembangunan tersebut berasal dari APBN. "Capex tahun 2019 sekitar US$ 500 juta. Untuk jargas masih mendapat alokasi APBN," ujar Gigih.

Selain penugasan tersebut, PGN juga tengah melakukan feasibility study untuk pembangunan 1,2 juta SR di 26 kota. Menurut Gigih, dana untuk pembangunan proyek jargas yang baru ini akan berasal dari dana PGN dan mitra.

"Untuk jargas tahun ini yang menggunakan APBN sebesar 70.000 SR. Selebihnya akan menggunakan pembiayaan oleh PGN dan pihak mitra," katanya. Sayang Gigih tidak menjabarkan besaran kebutuhan dana untuk membagun 1,2 juta SR. Tetap untuk proyek jargas biasanya dibutuhkan dana berkisar Rp 10 juta per sambungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×