kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri ESDM resmikan jargas 5.120 SR di Bogor


Rabu, 27 Februari 2019 / 12:58 WIB
Menteri ESDM resmikan jargas 5.120 SR di Bogor


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan baru saja melakukan peresmian jaringan gas (jargas) sebanyak 5.120 sambungan rumah tangga (SR) di Bogor. Proyek jargas ini dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Jonan bilang pembangunan jargas ini bertujuannya untuk menyediakan energi atau bahan bakar untuk masyarakat yang lebih praktis dan hemat dibandingkan dengan tabung LPG. "Di kota besar di masa lalu itu pakai jargas, tidak pakai LPG. Supaya tidak usah beli naik motor. Kedua, harganya murah. Tabung non sub harganya bisa Rp 100.000 bedanya,"imbuh Jonan pada Rabu (27/2).

Jonan juga bilang penggunaan jargas bisa mengurangi impor LPG. Setiap tahunnya kebutuhan LPG mencapai 6,5 juta ton dengan produksi nasional hanya sebesar 2,5 juta ton. "Jadi 4 juta ton setiap tahun di impor sekitar Rp 50 triliun atau US$ 3 miliar. Sayang uangnya, kalau bisa ini dihemat untuk pembangunan,"kata Jonan.

Sementara penggunaan gas untuk proyek jargaa sangat kecil. Ssperti di Bogor yang telah diresmikan 5.120 SR ditambah dengan pembangunan jarga seeblumnya sekitar 4.000 SR maka total jargas di Bogor nyaris mencapai 10.000 mmscfd dengan kebutuhan gas hanya 0,2 mmscfd.

"Sebesar 7.500 mmfscd produksi nasional. Kalau 100.000 SR berarti 2 mmscfd, 10 juta SR sebesar 200 mmscfd. Jadi kalau bangun seluruh Indonesia itu bisa,"katanya.

Masalahnya adalah infrastruktur gas yang belum tersedia. Padahal jika infrastruktur gas tersedia maka jargas bisa dipasang di seluruh Indonesia. "Tantangan tersbesar adalah infrastruktur. Sepanjang ada sumbernya, pipa jargasnya bisa dipasang,"pungkas Jonan.

Pada tahun ini pemerintah telah menugaskan PT Pertamina (Persero) yang dilaksanakan oleh PT PGN Tbk sebagai subholding gas untuk membangun jargas. Totalnya sebanyak 78.216 SR akan dibangun tahun ini menggunakan dana APBN 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×