Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ConocoPhillips disebut-sebut memutus pasokan gas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Hal tersebut pun langsung dibantah oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher yang menyebut tidak ada masalah pasokan gas dari ConocoPhillips ke PGN dan pelaku industri terutama di wilayah Batam.
Menurut Wisnu, ConocoPhillips Indonesia Grissik Ltd (CPGL) tengah melakukan Planned Maintenance yang dilaksanakan dari tanggal 23 Februari - 1 Maret 2019 di Suban dan 28 Feb 2019 di Blok Corridor. CPGL pun melakukan shut down ini diantaranya di aktivitas proyek Suban Compression untuk menjaga kehandalan pasokan gas dan perbaikan USM Valve Replacement.
"Rencana shut down ini telah dikoordinasikan oleh CPGL kepada para pembelinya dari bulan Oktober 2018. Dengan kondisi tersebut CPGL telah melakukan pengalokasian gas berdasarkan sumber gas dan kontrak eksisting,"ujar Wisnu kepada Kontan.co.id, Senin (25/1).
Menururt Wisnu, CPGL memasok gas ke Chevron untuk kebutuhan operasi lifting sebesar 90 bbtud. CPGL juga memasokan gas ke GSPL (Singapore) yang dijaga pada minimum kewajiban sekitar 170 bbtud.
CPGL juga memasokan gas ke PGN sebesar 10 bbtud untuk kebutuhan PLN Batam. Selain itu, dari kepemilikan alokasi PGN, saat ini PGN bisa memasok ke Batam sebesar 25 bbtud yang dimana sebesar 14 bbtud untuk PLN Batam dan 11 bbtud untuk industri.
"Untuk menambah pasokan gas ke Batam khususnya sektor kelistrikan Batam dan Bintan yang masih kekurangan gas sebesar 10-17 bbtud, CPGL menambah pasokan gas ke Batam dengan mengalihkan pasokan gas yang ke GSPL. Dengan skema alokasi gas tersebut kebutuhan PLN Batam dapat dipenuhi sehingga tidak terjadi pemadaman listrik di Batam," kata Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News