Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Produsen kabel PT Voksel Electric Tbk mendapat berkah dari proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Perusahaan yang memiliki pabrik di Cileungsi, Bogor ini mengklaim telah mengantongi pesanan kabel dari proyek setrum tersebut.
Perusahaan berkode saham VOKS ini telah lama mengintai proyek kabel listrik, terutama proyek dari pemerintah untuk membangun jaringan listrik. Hanya, sampai kuartal I-2015, perusahaan ini mengeluhkan ketiadaan pesanan kabel untuk proyek setrum tersebut.
Memasuki kuartal II-2015, Voksel optimistis mulai menerima pengajuan pesanan kabel dari kontraktor pembangkit listrik 35.000 MW. "Kami baru mendapat sebagian kecil (pesanan) dari kontraktor," kata Yogiawan Corporate Secretary PT Voksel Electric kepada KONTAN, Senin (29/6).
Namun sayang, Yogiawan tak mau membeberkan berapa volume atau nilai pesanan kabel listrik yang telah dipesan. "Kami mulai memasok pesanan kabel untuk proyek pembangkit pada kuartal III dan kuartal IV," jelasnya.
Selain menggarap proyek setrum pemerintah, Voksel kini gencar mendapat pesanan kabel dari perusahaan swasta, khususnya jenis kabel tembaga. "Semester ke II kami mencoba meningkatkan penjualan kabel tembaga di pasar domestik," kata Yogiawan.
Sekadar informasi, tahun ini Voksel berusaha menggenjot produksi untuk memenuhi lonjakan kebutuhan kabel dari proyek pembangkit. Jika tahun lalu utilisasi produksi Voksel baru 65%, maka tahun ini diharapkan naik jadi 90%.
Adapun jenis kabel yang produksi antara lain; kabel aluminium, kabel tembaga dan kabel serat optik. Saat ini, produksi kabel aluminium tercatat 68.400 ton per tahun, kabel tembaga sebanyak 16.800 ton per tahun dan kabel serat optik sebanyak 1,8 juta kilometer per tahun. "Produksi kabel aluminium, kapasitas produksinya sudah 80%," tutup Yogiawan.
Adanya permintaan kabel dari proyek listrik dalam negeri bak angin segar bagi Voksel. Sebab, di kuartal I-2015 lalu, realisasi ekspor Voksel anjlok 95,6%. Jika ekspor VOKS kuartal I-2014 tercatat Rp 184.12 miliar, maka ekspor kuartal I-2015 turun menjadi Rp 8,13 miliar.
Penurunan kinerja ekspor ini juga menyurutkan pendapatan Voksel pada kuartal I-2015 sebesar 43%, dari Rp 605,3 miliar di kuartal I-2014, menjadi Rp 343,67 miliar di kuartal I-2015. Selain penurunan penjualan dari ekspor, penjualan dari domestik juga turun 19%, dari Rp 404,8 miliar pada kuartal I-2014, menjadi Rp 327,42 miliar.
Selama ini, Volksel telah berhasil ekspor kabel ke beberapa negara, diantaranya adalah; Mozambik, Timor Leste, Suriname, Pakistan, Samoa, dan Bhutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News