Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Voksel Electric Tbk tengah sibuk mempersiapkan pemenuhan pasokan kabel sepanjang triwulan I-2015 ini. Pasalnya produsen kabel ini berencana mengapalkan pesanan kabel menuju Irak pada Maret 2015.
Nilai kontrak penjualan kabel ke negara yang beribukota Bagdad itu adalah US$ 12 juta - US$ 15 juta. "Tanda tangan kontraknya pada bulan ini sedangkan pengirimannya baru sekitar Maret 2015," ungkap Yogiawan, Deputy Director and Corporate Secretary Voksel Electric kepada KONTAN, Senin (2/2).
Tak cuma ke Irak, perusahaan yang tercatat dengan kode saham VOKS di Bursa Efek Indonesia itu juga bakal mengirimkan pesanan kabel ke Sri Lanka. Nilai penjualan kabel ini US$ 300.000.
Selain dua negara tersebut, Voksel sedang menjajaki kontrak penjualan kabel ke Timor Leste dan beberapa negara di Timur Tengah. Jika ekspansi ini membuahkan hasil, pengiriman kabel biasanya terjadi di bulan April hingga pertengahan Oktober. Lantaran masih penjajakan, perusahaan itu belum memerinci nilai kontrak yang sedang diincar.
Yang pasti, kontrak penjualan kabel ke pasar mancanegara beragam jenisnya. Ada yang berupa kontrak dengan pengiriman barang berkala, tapi ada pula berupa kontrak sekali pengiriman. Nah, kontrak ke Irak tadi adalah salah satu contoh kontrak ekspor dengan sekali pengiriman.
Meski tengah sibuk memburu kontrak ekspor, rupanya Voksel tak mematok target pendapatan agresif untuk pendapatan ekspor. Perusahaan itu justru menargetkan pendapatan ekspor tahun ini Rp 217,49 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan ekspor 2014 Rp 281,73 miliar, target itu menipis sekitar 22,80%.
Manajemen perusahaan itu mengaku tahun ini masih akan fokus menggarap pasar dalam negeri. "Untuk itu porsi ekspor akan jauh lebih kecil," kata Yogiawan.
Voksel meyakini program pemerintah untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW) sebagai katalis positif yang layak untuk dipertimbangkan. Taksiran Voksel, paling tidak untuk lima tahun ke depan atau dalam kurun realisasi pembangunan proyek pemerintah itu, kebutuhan kabel di pasar domestik akan terus bertambah besar.
Dus, Voksel mengaku akan giat mengikuti gelaran tender kabel di dalam negeri. Saat ini, Voksel sudah mengantongi pesanan kabel dari pasar dalam negeri senilai Rp 700 miliar. Tanpa memerinci identitas mitra bisnisnya, Voksel mengaku kontrak itu berasal dari proyek pemerintah dan perusahaan swasta.
Selain bersaing memperebutkan tender, Voksel juga akan merebut pasar domestik melalui free market, atau pasar bebas di luar tender. Perusahaan itu melihat porsi pendapatan dari free market yang masih 10% sebagai potensi. "Harapan kami tahun ini bisa mencapai 20%-25%," pungkas Yogiawan.
Sepanjang tahun ini, Voksel mengincar pendapatan Rp 2,5 triliun. Target ini sejatinya sama dengan realisasi pendapatan 2013. Sementara target pendapatan 2014 sebelumnya adalah Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News