Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Pemaparan ini ternyata sangat membuka mata bagi kebanyakan peserta yang hadir karena baru kali ini mereka mendapatkan pemahaman langsung dari petani sawit. “Alhamdulilah respon positif dari peserta sangat besar setelah mendengarkan paparan tersebut, mereka mendatangi kami, ingin mengetahui lebih lanjut dan melakukan kunjungan ke kebun sawit Indonesia” ujar Goldameir.
Menurut Sekjen Apkasindo, Rino, volume pembelian minyak sawit dari Indonesia sangat memungkinkan untuk ditingkatkan mengingat kebutuhan minyak nabati China sangat besar sesuai dengan jumlah penduduknya yang sudah mencapai 1,4 Milliar.
“Petani sawit Indonesia siap menghasilkan minyak sawit untuk dibeli China, sebuah negara mitra dagang sekaligus sahabat yang tidak pernah mendiskriminasi sawit Indonesia, seperti yang dilakukan EU kepada kami melalui EUDR, semestinya sahabat saling bersinergi bukan mendiskriminasi,” ujar Rino.
Baca Juga: Laba Bersih Emiten Sawit Turun di Semester I-2023, Gapki Beberkan Penyebabnya
Delegasi ke China kali ini merupakan kunjungan pertama petani kelapa sawit untuk memberikan penjelasan secara konkrit kepada pasar dan calon pembeli internasional agar meningkatkan pembelian minyak sawit Indonesia karena berdampak langsung pada kehidupan petani sawit. Apkasindo akan melanjutkan ke negara pembeli lainnya seperti India, Timur Tengah, dan Afrika.
Ketua Umum DPP Apksindo, Dr. Gulat ME Manurung,C.IMA, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa kedepannya petani sawit akan semakin intens melakukan diplomasi perdagangan internasional bersama korporasi dan pemerintah. Masa depan sawit bukan hanya semata untuk Indonesia, tapi demi menyelamatkan lingkungan dunia. Sebab dengan minyak sawit deforestasi hutan dunia dapat ditekan, karena minyak sawit sudah memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News