Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Industri Pengolah Susu (IPS) tekan harga beli susu segar dari peternak. Alhasil, peternak pun mendapatkan harga yang tak menguntungkan.
"Harga susu dibeli murah dari peternak," ujar Agus Warsito, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) kepada KONTAN (6/9)
Harga susu kualitas tinggi dibeli oleh IPS dengan harga Rp 5.700 per liter. Agus bilang angka tersebut adalah saat harga susu berada di industri. Sementara peternak hanya mendapatkan Rp 4.500 per liter.
Harga produksi di tingkat peternak diakui Agus sudah berada di atas harga beli. Agus bilang biaya produksi susu sapi sebesar Rp 6.500 per liter. Oleh atas dasar itu Agus meminta agar harga beli susu dinaikkan menjadi Rp 7.800 per liter.
Hanya saja IPS selama ini bisa menekan peternak untuk tetap menjual susu segarnya untuk diolah. Hal tersebut diakui Agus karena tidak ada pilihan lain yang membeli susu segar dalam jumlah besar hanya IPS. Sementara IPS sebelumnya memiliki opsi lain dalam pemenuhan kebutuhan susunya yaitu dengan impor.
Selain itu produksi susu nasional pun diakui Agus masih sangat minim. Saat ini produksi susu nasional hanya memenuhi 18% kebutuhan susu nasional.
Agus menyambut baik Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) no. 26 tahun 2017 yang memerintahkan IPS menyerap susu segar dari petani.
Namun, yang Agus mempertanyakan mengenai harga beli susu segar tersebut. "Penyerapan sudah berjalan dari sebelumnya, yang menjadi pertanyaan adalah dibeli dengan harga berapa," tegas Agus
Hal serupa dijelaskan oleh Teguh Boediyana, Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN). Teguh mengungkapkan penyerapan susu segar peternak telah dilakukan sejak 1970. "Industri pengolahan susu memang membutuhkan susu segar," jelas Teguh kepada Kontan (6/9).
Teguh bilang sebanyak 90% hasil susu dari peternak diserap oleh IPS. Produksi susu segar dari peternak lokal saat ini sebesar 15.000 ton per hari.
Penyerapan susu segar dikatakan Teguh perlu dibuat aturan main. Hal tersebut melihat harga beli susu yang masih cenderung murah hanya Rp 5.700 per liter. Sementara yang mendapatkan nilai tambah adalah IPS.
Saat ini Teguh bilang, untuk industri susu cair banyak menggunakan bahan baku dari peternak karena membutuhkan susu segar. Sementara susu bubuk dan beberapa produk IPS lainnya masih banyak yang menggunakan susu impor.
Teguh menekankan bahwa masih terdapat IPS yang tidak menyerap susu segar peternak. Selanjutnya susu impor diproses dan dikemas untuk dipasarkan di Indonesia.
Sejalan dengan Agus, Teguh mengusulkan harga susu segar naik menjadi Rp 7.000 per liter hingga Rp 8.000 per liter. Kenaikan tersevut didasari harga pakan yang saat ini juga mengalami kenaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News