kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peternak unggas jajaki ekspor bibit ke Malaysia


Rabu, 14 Juni 2017 / 07:33 WIB
Peternak unggas jajaki ekspor bibit ke Malaysia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menjajaki peluang ekspor unggas lokal ke Malaysia. Pasalnya, pasar unggas di negeri jiran tersebut dinilai cukup menjanjikan.

Makanya, Himpuli berencana mengekspor bibit unggas lokal atau anak ayam usia sehari atau Day Old Chick (DOC) dan anak itik usia sehari atau Day Old Duck (DOD) ke Malaysia.

Menurut Ketua Umum Himpuli Ade M Zulkarnaen, selama ini., Malaysia mendapatkan DOC dan DOD dari Prancis. Namun, karena dalam beberapa waktu terakhir, unggas asal Prancis tengah terjangkit flu burung, maka Malaysia mensghentikan impor DOC dan DOD dari Prancis.

Karena itu, peluang Indonesia mengekspor ke sana terbuka lebar. "Rencananya untuk bisa mengekspor DOC dan DOD ke Malaysia, kami bekerjasama dengan Green Valley Genetics, sebuah perusahaan pembibitan unggas, baik ayam lokal maupun itik," ujar Ade kepada KONTAN, Selasa (13/6).

Ade menjelaskan, Himpulo sedang menghitung berapa besar volume dan nilai DOC dan DOD yang akan diekspor. Kendati begitu, ia menargetkan ekspor ke Malaysia dapat dilakukan setidaknya pada akhir tahun ini.

Untuk tahap pertama, Himpuli menargetkan dapat mengekspor 200.000 ekor per bulan DOC dan sebanyak 100.000 ekor per bulan untuk DOD. Target ekspor itu didasarkan pada kebutuhan final stok DOC ayam lokal peternak Malaysia sekitar 46 juta ekor per tahun. Sedangkan untuk DOD sekitar 3,6 juta ekor per tahun.

Untuk sementara ini, Himpuli memastikan dalam upaya ekspor ke sana, tidak ada halangan baik itu dari aspek genetik maupun produksi. Namun yang masih dibenahi adalah aspek legalitas, terutama sertifikasi kompartemen bebas Avian Influenza (AI) sesuai standar Badan Kesehatan Hewan Dunia (OEI) yang bermarkas di Paris.

Dirjen Pternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) I Ketut Diarmita mendukung penuh upaya peternak unggas lokal mengekspor DOC maupun DOC ke Malaysia.

Kemtan sendiri akan membantu memproses administrasi dan legalitas pembibitan para peternak itu. "Untuk ekspor unggas lokal dukung penuh. Kami akan mensupervisi terkait sertifikasi bebas AI," ujarnya.

Malaysia hentikan impor DOC dan DOD dari Prancis akibat indikasi flu burung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×