kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Kembangkan Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera Utara


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 10:53 WIB
Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Kembangkan Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera Utara
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pertambangan batubara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) telah menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) untuk pembelian 90% saham di PT Guna Darma Integra (GDI).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), melalui anak usahanya, PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI) telah menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) untuk pembelian 90% saham di PT Guna Darma Integra (GDI). 

GDI akan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik berkapasitas 680 MW di kawasan industri terintegrasi Feni Haltim (FHT) Industrial Park, Halmahera Timur, Maluku Utara. 

Nilai estimasi proyek diperkirakan mencapai US$ 600 juta (atau setara dengan Rp 10 triliun) dengan target pelaksanaan pembangunan proyek selama 24 bulan.

Baca Juga: Purbaya Hati-hati Tangani Shadow Economy, Dampaknya Belum Terlihat dalam Waktu Dekat

Presiden Direktur Petrindo Jaya Kreasi Michael menyatakan, akuisisi ini merupakan bagian dari rencana strategis jangka panjang Perusahaan dalam pengembangan energi baru untuk menciptakan nilai lebih secara berkelanjutan melalui pertambangan mineral dan energi. 

“Penandatanganan perjanjian ini mencerminkan komitmen Petrindo untuk turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, sekaligus terus meningkatkan nilai tambah bagi sektor energi dan industri nikel di Indonesia,” ungkap Michael, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (10/10). 

Feni Haltim (FHT) Industrial Park merupakan kawasan industri terintegrasi sebagai bagian dari implementasi strategi hilirisasi mineral pemerintah Indonesia untuk merealisasikan potensi pengembangan pusat industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pemerintah Jangan Terpaksa Impor Etanol untuk BBM

Selanjutnya: Purbaya Hati-hati Tangani Shadow Economy, Dampaknya Belum Terlihat dalam Waktu Dekat

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Sheet Mask untuk Kulit dan Kecantikan, Pakai dengan Cara Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×