Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan perkembangan terbaru proyek jasa pertambangan yang dikerjakan bersama PT Pasir Bara Prima (PBP), anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI). Proyek tersebut berlokasi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dan telah berjalan sejak 13 Agustus 2024.
Hingga saat ini, Petrosea mencatat realisasi kegiatan pengupasan dan pemindahan lapisan penutup (overburden removal) telah melampaui 7,2 juta bank cubic meter (BCM). Kontrak jasa pertambangan ini berlaku sepanjang usia tambang (life of mine) dengan estimasi nilai mencapai sekitar Rp 17,4 triliun.
Dalam kontrak tersebut, Petrosea bertanggung jawab atas pekerjaan pengupasan lapisan penutup dengan estimasi volume mencapai 234,9 juta BCM serta produksi batubara sekitar 26 juta ton.
Baca Juga: PLN Catat Pengisian Daya EV Tembus 137.000 Kali pada Momen Nataru
Manajemen Petrosea menyatakan akan terus memperkuat sinergi dan mendukung proyek-proyek di dalam grup, termasuk mendorong kinerja optimal anak usaha pertambangan milik SINI. Langkah ini sejalan dengan rencana PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk untuk mengakuisisi SINI.
Setelah akuisisi rampung, Petrindo secara konsolidasi akan memiliki sejumlah konsesi tambang batubara dengan total cadangan sekitar 378 juta ton, terdiri dari batubara termal dan metalurgi. Dengan portofolio tersebut, Petrindo berpotensi menjadi salah satu pemain tambang batubara terbesar di Indonesia.
Sejalan dengan proyek jasa pertambangan, PT Lintas Kelola Bersama (LKB), anak usaha yang dimiliki 51% oleh Petrosea dan 49% oleh PBP, saat ini tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan tambang atau hauling road. LKB bertanggung jawab atas pengelolaan dan kepemilikan jalan tambang beserta fasilitas pendukungnya.
Jalan tambang tersebut memiliki total panjang sekitar 29,6 kilometer yang terbagi ke dalam enam segmen. Seluruh pekerjaan konstruksi hauling road dikerjakan oleh Petrosea.
Presiden Direktur PT Petrosea Tbk Michael mengatakan, capaian ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola proyek jasa pertambangan yang terintegrasi dengan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur secara berkelanjutan.
Ke depan, kami akan memastikan setiap langkah pengembangan, termasuk pengelolaan hauling road, dijalankan secara prudent dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Michael dalam keterangan resmi, Senin (29/12).
Sebagai perusahaan multidisiplin dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, Petrosea menyediakan layanan terpadu mulai dari engineering, procurement, and construction (EPC), jasa pertambangan, EPCI lepas pantai, hingga logistik bagi industri pertambangan serta minyak dan gas di kawasan Asia Pasifik dan Oseania.
Baca Juga: Ancaman Impor Baja China Bisa Tekan Produksi Dalam Negeri Hingga 2026
Selanjutnya: Pemerintah Sebut RSUD di Wilayah Terdampak Bencana Banjir Kembali Beroperasi Penuh
Menarik Dibaca: Samsung Galaxy Tab A11, Tablet Terbaik dengan RAM 8 GB & Penyimpanan hingga 2TB!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













