Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil menangani semburan uap di Lapangan Panas Bumi Lahendong, Sulawesi Utara.
Kesuksesan ini sangat berarti bagi ketahanan energi di sektar Lahendong karena selama ini panas bumi memasok hampir 40% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara.
Menurut General Manager PGE area Lahendong, Ahmad Yani, semburan uap air yang keluar tidak mengandung gas yang membahayakan warga.
"Masalah ini bisa terjadi karena alami dan bisa juga berkaitan dengan sumur yang ada," kata Ahmad dalam keterangan tertulisnya pada Senin (11/01).
Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan asal-usul manifestasi semburan ini perlu diselidiki dengan seksama sehingga dapat ditentukan cara-cara penanganannya secara tepat sasaran.
Ada dua kemungkinan penyebab, yakni dinamika alamiah sistem panas bumi Lahendong, atau adanya kerusakan konstruksi sumur yang berada di dekat lokasi semburan.
Penanganan yang harus dilakukan untuk kedua penyebab ini adalah dengn melakukan pendinginan di reservoir sehingga dengan pendinginan tekanan akan turun dan tentunya tidak akan terjadi lagi semburan.
“Kami terus memantau perkembangan manivestasi, kualitas lingkungan, pemberian tanda pengaman, dan struktur tanah,” ujar Ahmad.
Ahmad menambahkan, perusahaan juga telah melakukan mobilisasi rig pemboran, observasi secara detail ke dalam sumur, pendinginan sumur reservoir, serta menyumbat sumur dengan semen.
Sejak Senin (4/1), dalam seminggu PGE melakukan pendinginan reservoir melalui sumur LHD-24 dari kedalaman 1.657 meter, melakukan observasi dan memformulasikan cara penyumbatan atau penyemenan atau pemutusan hubungan titik semburan dengan sumber di reservoir.
Asal tahu, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong sudah beroperasi sejak 2001 dengan total kapasitas 80 megawatt (MW). Serta terdiri atas empat unit PLTP masing-masing 20 MW.
Saat ini sedang dikembangkan proyek pembangkit 2 x 20 MW sehingga diharapkan pada pertengahan 2017 kapasitas pembangkitan menjadi 120 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News