Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) mengungkap perkembangan kerja samanya bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam proyek substitute natural gas (SNG) atau gas sintetis.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman mengatakan proyek Substitute Natural Gas (SNG) ini adalah inisiatif dari dua perseroan sebagai salah satu proyek hilirisasi batubara.
"Saat ini, inisiasi masih berada pada tahap studi awal," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (16/04).
Namun secara prinsip, pengembangan SNG kata Fajriyah merupakan bagian dari upaya diversifikasi portofolio pasokan gas nasional guna menjaga kontinuitas suplai gas bumi kepada seluruh segmen pelanggan PGN.
Baca Juga: China Bangun Lebih Banyak PLTU, Ekspor Batubara RI Berpotensi Melonjak 10%
"Dengan demikian, nantinya SNG akan diarahkan untuk mendukung kebutuhan pelanggan eksisting PGN, termasuk sektor industri, komersial, pembangkit, dan rumah tangga, khususnya di wilayah Jawa Bagian Barat," jelasnya.
Lebih lanjut, penentuan aspek keekonomian termasuk kebutuhan investasi, akan menjadi bagian dari proses kajian bersama secara menyeluruh antara PGN dan PTBA, serta calon mitra lain yang relevan.
"Nantinya, hasil studi ini akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan lebih lanjut oleh para pihak," jelasnya.
Hilirisasi dalam bentuk SNG, menambah deretan produk hiliriasi PTBA yang sebelumnya tengah mengembangkan proyek hilirisasi dalam bentuk grafit sintetis atau artificial graphite dan Dimetil Ether (DME).
Sebelumnya dalam catatan Kontan, Direktur Utama PTBA Arsal Ismal menyampaikan pengembangan SNG belum dapat dipastikan kendati kedua perusahaan ini telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Perlu Konsorsium untuk Kembangkan Hilirisasi Batubara Jadi DME
“Khusus untuk gasifikasi, untuk beberapa tahun dan sampai saat ini kami masih mendiskusikan untuk kerja sama dengan PGN untuk batubara menjadi SNG,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (14/4).
Lalu terkait, proyek DME guna mengurangi ketergantungan impor LPG, PTBA mengonfirmasi akan melanjutkan proyek gasifikasi batubara ini.
Padahal, proyek ini sempat mandek lantaran Air Product sebagai mitra strategis PTBA mundur dari kerja sama tersebut.
“Tinggal nilai keekonomiannya yang kami bicarakan detail dengan pemerintah, termasuk offtaker-nya,” tandas Arsal.
Selanjutnya: Modern Identity:T-shirt Erigo dengan Detail Spesial yang Sukses Curi Perhatian Publik
Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News