Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan Jakarta Propertindo (Jakpro) menandatangani Head of Agreement (HOA) dalam rangka penyediaan energi gas bumi maupun utilitas lainnya di wilayah DKI Jakarta pada Kamis (5/8).
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN) M. Haryo Yunianto mengungkapkan sinergi antara PGN dan Jakpro ini untuk mewujudkan Jakarta sebagai Provinsi yang ramah lingkungan dan menyediakan kemudahan akses energi yang semakin modern, aman, praktis, serta berkelanjutan.
PGN dan Jakpro akan bekerjasama dalam menyediakan energi gas bumi untuk kawasan hunian dan komersial di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Total potensi penyaluran gas untuk hunian dan komersial adalah sebanyak 80.000 sambungan yang akan mendapatkan energi gas bumi baik melalui pengembangan jaringan pipa gas maupun menggunakan moda non pipa yaitu CNG," terang Haryo dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (6/8).
PGN dan Jakpro akan melakukan optimalisasi terkait pekerjaan konstruksi pipa gas bumi bersamaan dengan proyek sarana jaringan utilitas terpadu maupun revitalisasi trotoar yang sedang berjalan di DKI Jakarta.
Baca Juga: PGN siap ikuti kebijakan Kementerian ESDM soal proyek Pipa Transmisi Cisem
“Jakpro dan PGN akan kerjasama dalam pembangunan utilitas bersama untuk proyek yang dikerjakan Jakpro di DKI Jakarta dan sekitarnya. Kerjasama ini ditujukan untuk mendapatkan efisiensi waktu dan biaya termasuk wujud sinergi stakeholder sesuai semangat Jakarta sebagai Kota Kolaborasi,” imbuh Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto.
Dia menambahkan, kolaborasi dengan PGN ini bukan kerjasama yang pertamanya, karena Jakpro juga sudah dibantu oleh PGN tahun 2019. “Kita melaukan pembersihan dan perapihan filling, sehingga proses itu, pada akhir 2019 kita bisa mendapatkan sertifikat ISO 9001. Ini suatu perubahan yang cukup mendasar dan sangat fundamental,” jelasnya.
Dwi bilang, kerjasama ini juga diniatkan untuk mewujudkan cita-cita Jakarta menjadi Livable City, karena salah satu indikator Livable City adalah bagaimana penataan utilitas bisa dinikmati oleh semua warga.