Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan penyaluran perdana atau gas in dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) ke PT Petrokimia Gresik pada Senin (16/1).
Penyaluran gas bumi dengan volume sebesar 15 MMSCFD hingga 17 MMSCFD ini menggunakan pipa transmisi Gresik-Semarang yang dikelola oleh PT Pertamina Gas (Pertagas).
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, penyaluran gas ke Petrokimia Gresik merupakan langkah PGN melaksanakan penugasan pemerintah untuk mendukung produksi pupuk menjadi penopang ketahanan pangan di Indonesia.
"Sekaligus menjadi support bagi pemerintah dalam meutilisasi Pipa Gresem dan Lapangan JTB yang belum lama ini on stream," kata Faris dalam keterangan resmi, Rabu (18/1).
Baca Juga: Lifting Migas Blok Pangkah Lampaui Target APBN 2022
Faris menegaskan, PGN terus terus mendukung industri pupuk bertumbuh di masa pasca pandemi COVID-19. Penyaluran gas bumi ke Petrokimia Gresik ini merupakan komitmen PGN dalam mengimplementasikan Kepmen ESDM No. 134K Tahun 2021 agar memberi stimulus industri pupuk dapat menggeliat kembali.
Sebelumnya, Pertagas juga menandatangani MoU untuk penyaluran gas pada pengembangan pabrik pupuk baru milik Petrokimia Gresik.
Ke depan, layanan gas bumi untuk sektor pupuk akan semakin ditingkatkan. Melalui kerjasama Subholding Gas Group dengan PKG beberapa waktu lalu, Pertagas juga telah menandatangani MoU untuk menyalurkan gas pada pengembangan pabrik pupuk baru milik PKG, baik kebutuhan pasokan gas bumi, maupun optimalisasi infrastruktur gas bumi yang ada.
Faris menilai, penyaluran gas bumi ke PKG ini bernilai strategis untuk menambah perluasan manfaat dari jaringan gas bumi melalui Pipa Gresem di tahun 2023.
"Saat ini hingga masa-masa mendatang, PGN tetap memegang komitmen menyediakan gas bumi untuk industri pupuk. Selain pasokan, kami juga harus menjaga kehandalan infrastruktur gas agar penyaluran gas ke PKG semakin terjamin, efektif, dan efisien," imbuh Faris.
Baca Juga: Pertamina: Pembahasan Alih Kelola 35% Saham Shell di Blok Masela Masih Berlangsung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News