Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap optimistis dapat menjaga target volume penjualan meskipun terjadi fluktuasi harga minyak dunia saat ini.
Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN, menyatakan bahwa memasuki semester II tahun 2024, PGN berkomitmen untuk menjaga stabilitas target penjualan, serta memastikan kehandalan dan keamanan infrastruktur jaringan gas bumi yang mereka kelola.
"Saat ini, permintaan gas bumi domestik masih cukup menarik bagi sektor industri," ungkap Fajriyah kepada Kontan, Jumat (6/9).
Ia juga menambahkan bahwa dinamika industri hilir gas bumi, termasuk potensi fluktuasi harga minyak bumi, merupakan tantangan yang dipertimbangkan dalam pengelolaan portofolio pasokan dan penjualan gas bumi oleh PGN.
Baca Juga: PGN dan PIS Kerjasama Pengangkutan LNG Donggi Senoro
Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Gas Bumi
Fajriyah menegaskan bahwa dalam menjalankan bisnis gas bumi, PGN mengedepankan prinsip kehati-hatian. Penyediaan pasokan gas bumi selalu memperhatikan dinamika permintaan serta faktor komersial dari sisi pelanggan.
"Evaluasi terus dilakukan guna memformulasikan strategi dan program bisnis untuk menjaga kinerja operasional dan layanan pelanggan, termasuk kinerja keuangan perusahaan dalam menghadapi tantangan," tambahnya.
Dinamika Harga Minyak Dunia
Saat ini, harga minyak dunia mengalami penurunan tajam. Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (6/9), harga minyak mentah Brent hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1% ke level US$ 72,76 per barel.
Baca Juga: Efek Gangguan Suplai, PGAS Pangkas Kuota Gas Murah Industri Menjadi 50%
Namun, secara keseluruhan, harga Brent telah mengalami penurunan hampir 8% selama pekan tersebut. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tercatat naik 0,14% ke level US$ 69,25 per barel.
Penurunan harga minyak dipengaruhi oleh keputusan OPEC yang tidak akan meningkatkan produksi sebesar 180.000 barel per hari pada Oktober dan November mendatang. Meskipun demikian, rencana OPEC untuk meningkatkan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari dalam setahun tetap berjalan.
Kinerja Keuangan PGN pada Semester I 2024
Terlepas dari volatilitas harga minyak dunia, PGN mencatatkan kinerja yang solid pada semester pertama 2024. Emiten dengan kode saham PGAS ini meraih laba bersih sebesar US$ 186,60 juta, meningkat 28,40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika dikonversi ke dalam rupiah dengan kurs Rp 15.430 per dolar Amerika Serikat, laba bersih tersebut setara dengan Rp 2,87 triliun. Sebagai perbandingan, pada semester I-2023, PGAS membukukan laba sebesar US$ 145,32 juta.
Baca Juga: Trading LNG, Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) Makin Ngegas
Laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan terbesar PGN berasal dari segmen niaga gas bumi. Pada semester I-2024, pendapatan dari pihak berelasi mencapai US$ 314,82 juta, sementara pendapatan dari pihak ketiga mencapai US$ 875,48 juta.
Secara keseluruhan, pendapatan dari niaga gas bumi yang berasal dari pelanggan industri dan komersial tercatat sebesar US$ 1,17 miliar. Selain itu, pendapatan dari pelanggan rumah tangga mencapai US$ 12,41 juta, dan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebesar US$ 1,90 juta.
Di samping itu, selama enam bulan pertama 2024, PGAS juga mencatatkan pendapatan dari penjualan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) sebesar US$ 93,71 juta, menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap total pendapatan perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News