Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk memindahkan ibu kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Alasan utamanya adalah Jakarta yang dinilai sudah kelebihan beban sebagai ibu kota Negara.
Nantinya, ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut bakal menggunakan gas alam sebagai energi utama.
Ternyata, tak hanya pemerintah pusat yang akan memindahkan ibu kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pun berencana untuk memindahkan ibukota provinsi dari Kota Bandung.
Baca Juga: Gapura Prima gandeng OYO operasikan proyek Villa Ubud Anyer
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan tiga lokasi yang akan menggantikan posisi Bandung sebagai ibu kota provinsi. Lokasi tersebut adalah Tegalluar yang berada di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat, dan sekitar wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Gigih Prakoso Soewarto mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Gubernur Jabar. “Bertemunya beberapa bulan lalu,” ujar Gigih usai Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, Jumat (30/8).
Gigih menambahkan, dirinya mendukung wacana Ridwan Kamil yang bakal memindahkan Ibukota Jawa Barat. Apalagi jika nantinya ibukota Jawa Barat yang baru akan menggunakan jaringan gas sebagai sumber energi utamanya.
Baca Juga: Sawit Sumbermas (SSMS) putar otak untuk membalikkan kerugian di semester I
Dalam hal ini, PGAS sebagai perusahaan penyuplai energi gas mendukung penuh penggunaan energi gas di ibukota Jabar yang baru. “Kami akan mendukung rencana beliau. Karena Jawa Barat menjadi fokus untuk mengembangkan sektor gas rumah tangga,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
