kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   4,42   0.50%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Phapros akui dampak BPJS Kesehatan ke farmasi


Rabu, 26 Oktober 2016 / 21:50 WIB
Phapros akui dampak BPJS Kesehatan ke farmasi


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

SEMARANG. PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi nasional mengakui adanya dampak Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan terhadap industri farmasi.

"Ya, memang berdampak terhadap industri farmasi karena sekarang sebagian besar obat disalurkan langsung ke fasilitas kesehatan," kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/10).

Jadi, kata dia, masyarakat bisa langsung mendapatkan obat melalui fasilitas kesehatan, seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), dan tidak seperti dulu yang harus melalui apotek-apotek.

Seiring dengan era-BPJS, lanjut dia, terjadi pula pergeseran pembelian obat-obatan ke generik sehingga berimbas ke industri farmasi, namun Phapros tidak khawatir dengan dampak-dampak tersebut.

Dengan pengadaan obat sektor pemerintah melalui "e-catalog", kata Emmy, sapaan akrab Barokah, Phapros memenangkan tender pengadaan obat untuk program BPJS kesehatan meliputi puluhan item obat.

"Untuk menghadapi pasar BPJS, kami juga berencana menambah kapasitas produksi dengan mengoptimalkan pabrik di kawasan Simongan, Semarang, dan pabrik baru di Ungaran, Kabupaten Semarang," katanya.

Menurut dia, sebenarnya apotek sekarang ini harus bisa memaksimalkan perannya tidak lagi untuk tempat mendapatkan obat, melainkan juga untuk informasi yang benar untuk penanganan obat.

"Di sini peranan apoteker. Masyarakat kan butuh mendapatkan penjelasan mengenai obat, bagaimana efek sampingnya, dan sebagainya. Jadi, apoteker tidak perlu khawatir sebenarnya," kata Emmy.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Phapros Chairani Harahap menambahkan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tersebut tidak khawatir dengan dampak penerapan BPJS.

"Meski sekarang (masyarakat, red.) tidak lagi harus menebus obat di apotek, tetapi langsung, kami tidak khawatir. Phapros punya produk 'ethical', obat yang harus ditebus dengan resep dokter," katanya.

Demikian pula, kata dia, dengan pergeseran ke obat-obatan generik karena Phapros memiliki berbagai pilar produk, salah satunya generik yang sekarang ini kontribusinya cukup besar.

"Bahkan, sekarang ini setidaknya ada 42 item produk kami ya ng berkontribusi terhadap layanan BPJS," pungkas Chairani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×