Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina baru-baru ini menyelesaikan survei seismik 3D di perairan Indonesia Timur, tepatnya di Wilayah Bone & Southeast (SE) Seram, pada akhir Juni 2024.
Proyek seismik ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti PHE Jambi Merang (KKPJM) yang dilakukan bersama PT Elnusa Tbk dan China Oilfield Services Limited (COSL).
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyatakan bahwa proyek Survei Seismik 3D Offshore di Bone dan SE Seram berhasil diselesaikan tanpa kecelakaan dan tepat waktu serta sesuai anggaran.
"Survei di Bone seluas 821 km² selesai dalam 26 hari dari target 37 hari, sementara survei di SE Seram seluas 700 km2 diselesaikan dalam 60 hari dari target 75 hari," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (30/6).
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Terus Jajaki Potensi Eksplorasi Geologic Hydrogen
Muharram juga mengapresiasi kerja sama antara Elnusa dan COSL yang memungkinkan penyelesaian proyek lebih cepat dari target yang ditetapkan dengan hasil akuisisi data yang sangat baik.
Proyek ini dianggap sebagai tonggak penting dalam program New Venture PHE di Wilayah Indonesia Timur untuk mengeksplorasi blok-blok baru guna mendukung ketahanan energi nasional di masa depan.
Survei seismik dilakukan menggunakan kapal COSL dengan metode akuisisi seismik 3D Marine Streamer Broadband untuk memetakan struktur bawah permukaan dengan baik di Bone dan Seram, dua wilayah yang potensial dalam sumber daya migas namun belum sepenuhnya dieksplorasi.
Baca Juga: SKK Migas Ungkap Potensi Gas Bumi di Wilayah Jawa Timur Melimpah
PHE berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam operasi hulu migas dengan mengikuti prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Perusahaan ini telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai anggota sejak Juni 2022.
"PHE akan terus mengembangkan operasi yang prudent dan excellent di dalam maupun luar negeri, dengan tujuan menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan berprinsip tata kelola yang baik," tegas Muharram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News