Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tingginya penjualan produk televisi di Indonesia membuat Philips kepincut untuk ikut memasarkan produk televisinya kembali di negeri ini. Sebagai “pemain baru”, Philips hanya akan menargetkan meraih pangsa pasar sekitar 2% hingga akhir 2015. Sekedar informasi, penjualan televisi nasional saat ini mencapai 3,7 juta unit per tahun.
Untuk memasarkan produknya, Philips menunjuk PT Wahana Jaya Selular (WJS). Damien Kwok, Sales Director WJS mengatakan karena pernah vakum atau tidak berjualan membuat Philips belum memasang target besar dalam penjualan televisinya. "Akhir tahun 2015 diharapkan market share 2%. Kami hanya fokus di Jawa dan Sumatera. Kami akan bangun 6 cabang," kata Damien, Rabu (26/2).
Damien mengakui bahwa dua pemain elektronik asal Korea menguasai pangsa pasar yang cukup besar. Philips mengaku sulit untuk bisa menggeser posisi tersebut. Dalam menghadapi dua merek Korea yang menguasai pasar itu, Philips menggunakan strategi below the line.
Produk yang ditawarkan Philips juga tidak akan sebanyak pemain lain. Philips hanya akan menjajakan delapan produk televisinya. Tiga di antaranya menjadi produk unggulan yang dibanderol dari harga Rp 40 juta sampai Rp 70 juta. "Satu yang kami andalkan Ambilight," kata Damien.
Yang dimaksud Ambilight adalah teknologi yang mampu memproyeksikan cahaya dari bagian belakang dengan warna-warna seirama dengan apa yang ditayangkan serta sesuai dengan warna yang ada di dinding. Damien bilang, produk ini baru Philips yang bermain di teknologi ini.
Di tahun 2018, PT Wahana menargetkan dapat masuk ke lima besar pemain televisi di Indonesia. "Dengan market share 8% dan memiliki total 14 cabang di seluruh Indonesia," kata Damien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News