kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHRI: Jelang akhir tahun, permintaan refund naik 10x lipat


Rabu, 16 Desember 2020 / 19:50 WIB
PHRI: Jelang akhir tahun, permintaan refund naik 10x lipat
ILUSTRASI. Petugas melakukan penerapan protokol kesehatan mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), di Hotel. Tribun Jabar/Gani Kurniawan


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai dampak pemangkasan libur akhir tahun memberikan dampak yang cukup signifikan. Pihaknya mencatat permintaan refund meningkat 10x lipat dibandingkan kondisi normal.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menyebutkan belakangan ini pihaknya disibukan dengan komplain dari masyarakat. "Sampai tadi malam terjadi permintaan refund sebanyak 133 ribu pax dan ini meningkat 10x lipat dibandingkan kondisi normal," ujarnya dalam acara penandatanganan MoU PHRI dan AirAsia, Rabu (16/12).

Lanjutnya, ia dari data tersebut transaksi yang terdampak itu sebesar Rp 317 miliar yang mana itu baru untuk destinasi Bali saja. Dari sana, Hariyadi bilang dampaknya terhadap ekonomi Bali sebesar Rp 967 miliar yang mana kondisi turut memprihatinkan lantaran di kuartal III pertumbuhan di Bali -12,28%.

Pihaknya menegaskan, senantiasa mendukung upaya pemerintah untuk memutus mata rantai dari penyebaran Covid-19 ini. Namun demikian, memang ada faktor-faktor lainnya yang juga harus diperhatikan yaitu faktor ekonomi. "Karenanya, kami berharap regulasi pemerintah itu bisa diterapkan tetapi perlu sosialisasi sehingga kami bisa mempersiapkan dengan baik. Mungkin, karena waktu sudah berjalan jadi agak sulit untuk membuat soft landing dari situasi ini," ujarnya.

Baca Juga: Terapkan standar protokol kesehatan, PHRI: Tamu aman menginap di hotel

Senada, VP Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Agung Praptono menturukan, pada prinsipnya manajemen mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Karena diketahui bersama bahwa pandemi masih belum berakhir dan grafiknya masih belum menunjukan penurunan yang signifikan," ujarnya saat dihungi secara terpisah.

Berdasarkan data perusahaan, hingga saat ini rata-rata kunjungan saat weekdays sebanyak 8 ribu hingga 10 ribu. Sedangkan saat weekend tercatat 20 ribu hingga 25 ribu pengunjung. "Angka tersebut masih di bawah kapasitas 50%," lanjutnya.

Karenanya, hingga tutup tahun nanti diproyeksikan ada penurunan kinerja lantaran selama pandemi ini beberapa kali kawasan Ancol mengalami penutupan. Sayang, ia tak membeberkan proyeksi kinerja tahun ini.

Untuk itu, Agung bilang saat ini yang menajdi konsentrasi Ancol sebagai salah satu industri pariwisata adalah berperan aktif dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. "Salah satunya melalui penerapan konsep Senang Selamat Bareng-Bareng (SSBB) yang menerapkan 3M di seluruh kawasan", tandasnya.

Selanjutnya: PHRI: Bisnis hotel kian berat akibat libur akhir tahun dipangkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×