kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,77   12,46   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PICO siapkan 60.000 unit tabung Bright Gas


Rabu, 19 Juni 2013 / 09:03 WIB
PICO siapkan 60.000 unit tabung Bright Gas
ILUSTRASI. Pabrik kendaraan listrik StreetScooter di Jerman. Keduluan Investor Singapura, Peluang IBC Akuisisi StreetScooter Kandas


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) memenangi tender pengadaan tabung Bright Gas ukuran 12 kilogram (kg) yang kini tengah dikembangkan oleh PT Pertamina. Perusahaan tersebut akan memproduksi 60.000 unit tabung dengan nilai sekitar Rp 21 miliar.

Rubianto, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Pelangi Indah Canindo, mengatakan, pengadaan tabung Bright Gas menjadi harapan baru bagi perusahaannya ketika pihaknya tidak memproduksi tabung gas elpiji ukuran 3 kg. "Nilai per tabung Bright Gas yang akan kami produksi sekitar Rp 350.000 per unit," kata dia kepada KONTAN, usai menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di kantornya, Selasa (18/6).

PICO merupakan perusahaan yang menghasilkan produk kemasan kaleng seperti steel drum, tabung elpiji, cetakan logam, kemasan kaleng berbagai ukuran. Adapun konsumen perusahaan tersebut di antaranya PT Pertamina, PT Panasonic Gobel Energy Indonesia, dan PT Mitragas Asia Perkasa.

Sejak pertengahan 2012 lalu, PICO menghentikan produksi gas elpiji ukuran 3 kg. Padahal PICO telah memproduksinya sejak 2006 silam dengan produksi mencapai 2 juta tabung per tahun. Hal ini lantaran program konversi minyak tanah ke gas sudah tidak lagi seintensif tahun 2006 lalu, alhasil PICO memutuskan untuk tidak lagi memproduksi tabung gas elpiji 3 kg.

Maklum, saat ini konversi minyak tanah ke gas di Indonesia Bagian Barat dan Tengah sudah berlangsung mulus. Sementara untuk Indonesia Bagian Timur masih berlangsung, namun jumlah tabung yang dikonversi ke minyak tanah di sana jumlahnya tidak banyak.

Saat ini Pelangi Indah Canindo memiliki pabrik dengan kapasitas maksimal 500.000 unit tabung gas per bulan. Namun, yang dapat diproduksi pihaknya hanya sebanyak 350.000 unit per bulan, dengan produk seperti tabung elpiji 12 kg, tabung elpiji 50 kg, serta tabung blue gas. "Sekarang produksi tabung gas hanya memenuhi 70% dari total kapasitas pabrik kami," ujar Rubianto.

Alhasil, pendapatan PICO dari penjualan tabung elpiji mengalami penyusutan. Sebagai gambaran, pada 2012 lalu penjualan tabung gas PICO mencapai Rp 144,7 miliar, atau turun 19,8% dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp 180,4 miliar.

Ikut tender lagi

Nah, pada kuartal kedua tahun ini, PICO memperoleh proyek pengadaan tabung Bright Gas sebanyak 60.000 unit dari Pertamina. Tentunya, menurut Rubianto, produk baru ini bakal membawa angin segar bagi PICO untuk kembali meningkatkan pendapatan dengan memperoleh tender pengadaan tambahan lagi di akhir tahun 2013 nanti.

Apalagi, pada tahun ini Pertamina menargetkan penggunaan tabung Bright Gas sebanyak 800.000 konsumen dengan total volume sebesar 34.000 ton. "Kami akan mengikuti tender pengadaan lagi nantinya, kami harap dapat memproduksi tabung Bright Gas lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan pendapatan," ungkap dia.

Pada 2013 ini, PICO menargetkan pendapatan mencapai Rp 615 miliar atau naik 3,6% dibandingkan dengan realisasi pendapatan di tahun lalu sebanyak Rp 593,2 miliar. Meskipun penjualan meningkat, Rubianto memproyeksikan laba perusahaannya akan turun menjadi Rp 10,2 miliar, atau turun 8,9% dari tahun lalu sebesar Rp 11,2 miliar.

Ia bilang, penurunan laba tersebut terjadi lantaran perusahaannya tidak lagi memproduksi tabung elpiji 3 kg. "Pendapatan kami bakal turun sebesar Rp 1 miliar, namun kami mengupayakan peningkatan pendapatan dari penjualan steel drum yang memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan," imbuhnya.        

Boks

Pada 2009 silam, PT Pertamina (Persero) merilis produk elpiji premium yang diberi merek Ease Gas. Namun, sekarang produk gas non subsidi dari perusahaan pelat merah tersebut mulai jarang hadir di pasaran.

Ali Mundakir, Vice President Corporate Communications Pertamina, mengatakan, sejatinya produk Ease Gas memang diproduksi untuk konsumen kelas menengah ke atas. Dia mengakui, produk ini kurang mampu bersaing dengan gas elpiji biasa dengan ukuran mulai dari 3 kilogram (kg), 12 kg, hingga 50 kg.

Menurut dia, sekarang ini untuk dapat meraih konsumen menengah atas, Pertamina mengandalkan produk baru yang diberi nama Bright Gas. "Kami akan fokus mengandalkan Bright Gas, kalau Ease Gas mungkin hanya ada di agen yang sudah existing sebelumnya," kata dia.
Untuk harga Perdana, Pertamina bakal membanderol Bright Gas Rp 448.500 per tabung. Sementara untuk isi ulang tabung harganya Rp 115.000 per tabung.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×