Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Adi Wikanto
Bangkanai. Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai berhasil masuk sistem kelistrikan Muereh Teweh sebesar 7,7 mega watt ( MW).
PLTMG yang berada di daerah terisolasi dan terpencil tepatnya di Desa Karendan, Kecamatan Laheu, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ini sangat penting kehadirannya untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan memperbaiki stabilitas pasokan daya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng).
Pembangkit listrik Bangkanai yang dibangun sejak akhir tahun 2013 ini menggunakan mesin dari Finlandia.
Secara keseluruhan PLTMG ini akan memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 155 MW.
Namun untuk tahap awal PLTMG Bangkanai memasok daya terbatas yaitu 7,7 MW.
General Manager PT PLN Bagian Kalselteng, Purnomo, mengungkapkan dilakukan serangkaian uji coba pada mesin dan sistem mulai Sabtu (06/02) lalu.
Diantaranya dengan melakukan tes pembebanan mesin untuk melihat apakah sistem yang ada dapat menahan kehilangan beban secara mendadak dan kembali ke kondisi operasi normal.
Selanjutnya akan dilaksanakan serangkaian tes uji ketahanan dan kehandalan mesin, selama 72 jam.
"Kami berharap agar semua proses ini dapat berjalan lancar tanpa kendala yang dapat menghambat rangkaian proses pengujian" ungkap Purnomo dalam keterangan tertulisnya pada Senin (08/02).
Purnomo menjelaskan saat ini PLN juga berharap agar proses pembebasan lahan 4 tapak tower transmisi 150 kilo volt (KV) pendukung penting PLTMG Bangkanai dapat segera terselesaikan.
"Kami sangat mengharapkan dukungan warga, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dalam penyelesaian pembebasan lahan demi terwujudnya 4 tower transmisi, hal ini penting guna menyalurkan pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai agar masuk ke sistem kelistrikan Kalselteng" pungkas Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
