PLN Bakal Susutkan BPP Asal Ada Pasokan Gas

Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. PT PLN (Persero) sanggup menurunkan biaya pokok produksi (BPP) di bawah target yang mereka patok saat ini apabila PLN mendapatkan jatah gas yang memadai dan cukup untuk pembangkitnya.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan bilang, saat ini PLN terpaksa harus menggunakan BBM akibat dari seretnya pasokan gas untuk pembangkitnya.

"PLN bisa efisien jika PLN mendapatkan jatah gas 1 juta MMBTU tahun depan," kata Dahlan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy bilang, PLN akan terus melakukan upaya untuk menurunkan BPP dalam lima tahun ke depan. Tahun ini BPP listrik mencapai Rp 1.008 per kWh atau hanya turun sedikit ketimbang tahun lalu sebesar Rp 1.009 per kWh. Namun, apabila dibandingkan dengan tahun 2008, BPP PLN bisa turun sebesar 20,6%. BPP PLN pada tahun 2008 mencapai Rp 1.271 per kWh.

Pada tahun 2011, BPP PLN diperkirakan akan mencapai Rp 986 per kWh. Tahun 2012, BPP PLN turun menjadi Rp 981 per kWh. Tahun 2013, BPP PLN naik sedikit mencapai Rp 990 per kWh dan pada 2014, BPP PLN mencapai Rp 998 per kWh.

Beberapa upaya untuk menurunkan BPP tenaga listrik melalui pengoptimalan penggunaan gas, penggantian HSD menjadi MFO, peningkatan batubara dan pengembangan pembangkit energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News