kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN berhasil listriki dua pulau terpencil di Kepulauan Riau


Minggu, 18 Oktober 2020 / 08:54 WIB
PLN berhasil listriki dua pulau terpencil di Kepulauan Riau
ILUSTRASI. Petugas PLN


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setidaknya 400 kepala keluarga di Pulau Jaloh dan Pulau Selat Nenek, Batam, Kepulauan Riau telah menikmati listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Keberhasilan tersebut menjadi salah satu wujud komitmen PLN dalam menghadirkan listrik ke seluruh pelosok negeri, sehingga bisa dinikmati dan menggerakkan roda perekonomian seluruh masyarakat.

Hadirnya listrik PLN di dua pulau terpencil tersebut langsung berdampak positif pada peningkatan aktivitas perekonomian warga. Jika sebelumnya listrik hanya bisa dinikmati selama 6 jam per hari, kini masyarakat dapat menikmati listrik selama 24 jam per hari.

Baca Juga: PLN Jakarta Raya segera operasikan PLTS di Pulau Sebira

Beban masyarakat pun berkurang mengingat di masa sebelumnya warga Pulau Jaloh dan Selat Nenek harus menggunakan mesin swadaya untuk menghasilkan listrik.

Biaya yang harus dikeluarkan ketika menggunakan mesin swadaya tidak sedikit. Setiap warga harus membayar biaya listrik Rp 8.000 per hari untuk mendapatkan listrik yang hanya selama 6 jam dengan daya 450 Volt Ampere (VA).

Hal ini berbeda ketika warga menggunakan listrik PLN yang jauh lebih murah. Rata-rata pelanggan hanya perlu membayar Rp 3.500 per hari untuk penggunaan listrik selama 14 jam dengan daya 900 VA.

“Sekarang kami lebih nyaman. Anak-anak bisa belajar kapan saja. Selain itu, masyarakat kami sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Dulu keperluan batu es kita beli dari Batam. Sekarang kita bisa membuat sendiri,” ucap Zainal, warga Pulau Selat Nenek dalam siaran pers di situs PLN, Sabtu (17/10).

Untuk menghadirkan listrik di Pulau Jaloh dan Pulau Selat Nenek, PLN membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 6 kilometer sirkuit (kms). Pasokan listrik berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 100 kiloWatt (kW) untuk masing-masing lokasi.

PLN melakukan kerja cepat dalam pengerjaan infrastruktur listrik desa di kedua pulau yang hanya memakan waktu tiga minggu mulai dari pengangkutan material distribusi, mesin, hingga listrik menyala.

Melihat pentingnya keberadaan listrik, masyarakat tergerak untuk bergotong royong membantu petugas dalam membangun jaringan listrik.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi mengungkapkan, proyek ini merupakan wujud komitmen PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke seluruh negeri.

Baca Juga: BKPM dukung Erick Thohir untuk mendorong pelaku usaha memakai listrik dari PLN

“Semoga listrik ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Menghadirkan terang dan meningkatkan kesejahteraan,” ucap Agung.

Sebagai informasi, menjelang Hari Listrik Nasional ke-75, rasio elektrifikasi terus mendekati 100%. PLN terus berupaya menghadirkan listrik ke seluruh pelosok negeri agar bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian.

Selanjutnya: Diperpanjang 31 Oktober, ini cara dapat diskon tambah daya PLN untuk UMKM dan IKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×