Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan Papua. Salah satunya dengan menggunakan tabung listrik (Talis).
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, Talis merupakan bentuk implementasi program wireless electricity yang dijalankan oleh PLN. Secara umum, Talis memanfaatkan energi dari tenaga surya, kemudian energi tersebut disimpan dalam tabung.
Baca Juga: Meski serapan DMO baru 58,26%, namun pasokan batubara untuk kelistrikan diklaim aman
Energi ini nantinya dapat mengalirkan listrik ke rumah-rumah dengan kapasitas mulai dari 300 WH, 500 WH, hingga 1.000 WH. Adapun sumber tenaga Talis berasal baterai. Alat ini dapat digunakan dalam jangka panjang di kisaran 10 sampai 15 tahun.
Ia menambahkan, Talis sangat cocok digunakan sebagai sumber energi daerah-daerah yang masih terisolir dan belum punya infrastruktur memadai. “Talis dapat menjadi solusi sementara untuk daerah terpencil di Provinsi Papua dan Papua Barat,” ujar dia ketika ditemui Kontan.co.id di Kementerian ESDM, Rabu (23/10).
Sejatinya, Talis hanya perangkat yang bersifat sementara ketika akses listrik secara reguler belum ada di kawasan terpencil. Namun, jika ke depannya penggunaan Talis terus berkembang, bukan tidak mungkin alat ini akan diintegrasikan secara on grid oleh PLN.
Kendati demikian, Syofvi belum bisa mengungkapkan besaran nilai investasi untuk pembangunan dan penyediaan Talis di kawasan Papua.
Namun, PLN memastikan bahwa Talis akan segera didistribusikan ke Papua pada tahun depan. Ini mengingat Talis telah menjadi program utama PLN sehingga perlu dipercepat eksekusinya.
Baca Juga: Hingga kuartal III-2019, PLTU milik PLN dan IPP serap 72 juta metrik ton batubara
"Kami juga sedang lihat perkembangan dulu terkait kemungkinan adanya mitra bisnis untuk penyediaan Talis," tutur Syofvi.
Sekadar catatan, PLN juga telah menyiapkan solusi pengembangan EBT di Papua selain dengan Talis. Di antaranya dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News