Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan batubara kalori rendah bagi pembangkit listrik miliknya, mulai hari ini, PT PLN (Persero) membuka tender pengadaan batubara sebanyak 3,26 juta ton per tahun. Kontrak pasokan yang ditawarkan PLN adalah 20 tahun.
Di dalam pengumuman tender yang terpampang di media cetak disebutkan, Tim Pengadaan Pembelian Batubara (TP2B) PLN mencari perusahaan yang akan memasok batubara untuk sejumlah PLTU yang berlokasi di Pulau Jawa maupun Luar Jawa.
"Tender ketiga ini untuk pasokan batubara kalori rendah bagi proyek 10.000 MW. Tetapi mungkin juga masih akan ada tahap berikut untuk sisipan, seandainya ada pasokan yang gagal terkirim," kata Kepala Satuan Tugas Energi Primer PLN Nasri Sebayang, Jumat (10/7).
Menurut Nasri, tender kali ini terbuka bagi perusahaan tambang batubara atau konsorsium yang terdiri dari 3 perusahaan batubara. Mereka yang berminat mengikuti prakualifikasi bisa mendaftarkan diri di kantor PLN Pusat mulai 10 Juli 2009 sampai 16 Juli 2009, pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Dilanjutkan dengan pengambilan dokumen pada 13 Juli 2009 sampai 17 Juli 2009, pada jam yang sama.
Tetapi perusahaan yang berminat mengikuti tender harus mengikuti sejumlah persyaratan yang sudah ditetapkan PLN. Antara lain, merupakan perusahaan tambang batubara yang memiliki surat keputusan PKP2B atau KP dan sudah berproduksi. Ditunjukkan dengan laporan rinci analisa batubara yang dimilikinya.
Perusahaan tersebut juga harus sudah berpengalaman memasok antar pulau, minimum 200.000 ton per tahun. Serta mempunyai cadangan batubara kalori rendah tertambang minimal 20 juta ton.
Terakhir, perusahaan peminat juga harus mengantongi RKAB dan laporan AMDAL yang sudah disetujui serta izin eksploitasi yang masih berlaku dari Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen ESDM. Untuk mengambil dokumen prakualifikasi TP2B mengharuskan perusahaan membayar Rp 5 juta.
Menurut Nasri, pemenang tender kali ini bisa diketahui pada Oktober 2009. Untuk memastikan batubara yang dikirimkan perusahaan tersebut benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan pembangkit, nantinya PLN akan mengecek ke lokasi tambang sebelum batubara diangkut dengan kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News