kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN dapat pendanaan US$ 500 juta dari Bank Dunia untuk kembangkan EBT


Senin, 28 Desember 2020 / 13:15 WIB
PLN dapat pendanaan US$ 500 juta dari Bank Dunia untuk kembangkan EBT
ILUSTRASI. PLN dapat pendanaan US$ 500 juta dari Bank Dunia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) memperoleh dukungan finansial sebesar US$ 500 juta dari perbankan internasional dengan mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia. 

Adapun para kreditur untuk fasilitas ini antara lain adalah Citibank, DBS Bank, JPMorgan, KfW IPEX, LBBW, OCBC, Standard Chartered Bank dan SMBC.

Menurut Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly,  pendanaan ini merupakan transaksi pinjaman ‘green loan’ pertama yang diperoleh BUMN di Indonesia dan yang pertama kali dieksekusi oleh PLN, dukungan ini akan PLN khususkan untuk pendanaan jangka panjang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan infrastruktur kelistrikan yang ramah lingkungan.

Melalui program perdana bertajuk Non-Honouring of Finansial Obligation by State-Owned Enterprise (NHFO-SOE), MIGA akan menjamin 95% pembiayaan selama lima tahun ke depan. 

Transaksi ini juga merupakan transaksi pertama MIGA dengan menggunakan skema NHFO-SOE dan merupakan transaksi pertama dalam masa pandemi baik di Indonesia maupun di regional.

Baca Juga: Program tambah daya PLN ditutup 31 Desember, ini cara mendapatkannya

“Dalam periode likuiditas dan pasar pinjaman yang serba sulit, PLN berhasil mengupayakan tercapainya efisiensi biaya dalam keuangan dengan menerapkan struktur yang dirancang untuk menarik kreditur internasional,” ungkap Sinthya Roesly lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/12). 

Dia menambahkan, dukungan ini diperoleh dalam waktu yang cukup singkat, yakni hanya kurang lebih 5 (lima) bulan meskipun transaksi ini merupakan transaksi PLN pertama kali untuk “green loan” dan “MIGA Guaranteed” dengan skema yang cukup kompleks. 

Menurut Sinthya, penetapan harga telah dinegosiasikan dengan kreditur sejak awal Juli, setelah proses tender yang menyeluruh dengan harga sekompetitif mungkin meski di masa pandemi.

“Langkah ini merupakan tindak lanjut PLN dalam mewujudkan kerangka keuangan yang berkelanjutan (Sustainable Financing Framework) yang telah di launching secara resmi pada 2 November 2020 lalu dan merupakan agenda nyata dari transformasi PLN (Lean, Green, Innovative & Customer Focused),” jelas dia. 

Saat ini, PLN sedang dan terus bekerja sama dengan berbagai stakeholder yaitu lembaga bilateral maupun multilateral untuk mewujudkan berbagai inisiatif “green energy” dan meningkatkan rasio energi baru terbarukan di seluruh Indonesia.

Selanjutnya: PLN: Lebih dari 63.000 UMKM dan IKM manfaatkan program diskon tambah daya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×