Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal memperoleh tambahan pasokan gas sebesar 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pasokan gas ini berasal dari Lapangan South Sembakung yang dioperasikan oleh Joint Operation Body (JOB) Pertamina – Medco Simenggaris.
Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN mengatakan, gas ini merupakan jatah negara yang dimiliki oleh badan usaha milik daerah (BUMD) Mandiri Nunukan. PLN dan BUMD Mandiri Nunukan sepakat gas ini dipakai untuk menghidupkan pembangkit perseroan di Nunukan dan Tarakan.
“Sekarang kami sedang negosiasi harga dengan pihak BUMD,” kata Suryadi kepada KONTAN, Sabtu (12/5). Gas ini rencananya akan dialirkan dalam bentuk gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG).
Suryadi bilang, BUMD yang akan mempersiapkan perubahan gas menjadi CNG. Seluruh investasi proyek tersebut akan ditanggung oleh BUMD. Sementara PLN akan membeli gas dalam bentuk CNG. Harga gas dalam bentuk CNG biasanya berkisar US$ 12 per juta british thermal unit (mmbtu).
“CNG itu nanti dikirim lewat laut hingga ke pembangkit. Kami akan persiapkan alat konverter dari CNG ke gas di pembangkit,” jelas dia. Untuk tahap awal, PLN akan fokus membawa pasokan gas ke pembangkit di Tarakan. Pembangkit ini berkapasitas 20 MW ini biasanya mendapat pasokan gas dari Medco sebesar 7 mmscfd hingga 2017 nanti.
Kebutuhan listrik di Tarakan cukup tinggi. Saat ini, beban puncak wilayah tersebut mencapai 28 megawatt (MW). Jika mendapat pasokan gas tersebut, PLN bisa menghemat sebesar US$ 80 ribu per hari. PLN memasang target, CNG dari BUMD ini bisa mengalir Oktober tahun i dan perjanjian jual beli bisa dilakukan di bulan Juni.
beli gas (PJBG) dengan BUMD Mandiri Nunukan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News