Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
TANGERANG. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) berniat untuk menambah jumlah pelanggan baru sekaligus mengeluarkan tambahan investasi sebesar Rp 14 triliun.
Murtaqi Syamsudin, Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN mengatakan, nilai investasi itu berasal dari capital expenditure (capex) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
Dari capex PLN, nilai investasi yang harus dikeluarkan untuk sambungan baru sebesar Rp 5 triliun. "Sisanya sebesar Rp 9 triliun berasal dari APBN," ujar Murtaqi, Kamis (10/5).
Tahun ini, PLN menargetkan menambah 2,5 juta pelanggan baru yang memakai listrik pra bayar. Dengan demikian, jumlah pelanggan listrik prabayar tahun ini bisa naik mencapai 7,5 juta pelanggan.
"Saat ini jumlah pelanggan pra bayar sebesar 5 juta pelanggan. Kalau setahun bertambah 2,5 juta pelanggan baru, maka dalam 5 tahun jumlah pelanggan listrik prabayar bisa mencapai 12,5 juta pelanggan," kata Murtaqi.
Berdasarkan data dari PLN, saat ini jumlah pelanggan listrik prabayar golongan rumah tangga baru 11% dari total 42,5 juta pelanggan rumah tangga.
Murtaqi menjelaskan, dari jumlah pelanggan listrik prabayar tersebut, sebagian besar pelanggan berasal dari Jawa dan Bali.
Pelanggan di Jawa Barat dan Banten menjadi pelanggan tertinggi se Indonesia dengan jumlah 1,6 juta pelanggan. Kemudian Jawa Timur sebanyak 853,6 ribu pelanggan, Jawa Tengah dan DIY 581,4 ribu pelanggan.
"Sedangkan untuk Jakarta dan Tangerang sebesar 486,5 ribu pelanggan dan Bali 216,2 ribu pelanggan," kata Murtaqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News