Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sukses menambah jumlah pelanggan sektor maritim khususnya para nelayan sepanjang 2023 melalui program electrifying marine.
Pada 2023, jumlah pelanggan yang memanfaatkan program ini bertambah sebanyak 4.799 pelanggan menjadi 42.912 pelanggan. Program electrifying marine merupakan layanan PLN untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan di pelabuhan maupun sektor perikanan.
Baca Juga: Telkom dan PLN Icon Plus Ditunjuk Jadi Penyedia Infrastruktur Telekomunikasi di IKN
Cakupan layanan electrifying marine meliputi kebutuhan listrik kapal saat sandar di pelabuhan, mini coldstorage, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi dermaga, pelabuhan, dan lokasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, listrik sebagai jantung perekonomian nasional, tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tetapi didorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Lewat electrifying marine kami ingin turut berkontribusi dalam mendorong produktivitas melalui penghematan para pelaku usaha di bidang perikanan dan mengoptimalkan aktivitas pelabuhan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan," ujar Darmawan dalam siaran pers, Senin (15/1).
Baca Juga: Pelanggan Merapat, Ini 5 Cara Cek Tagihan Listrik PLN secara Online
Sepanjang tahun 2023 program ini berhasil menyumbang konsumsi listrik sebesar 66,11 Gigawatt hour (GWh). Secara total, hingga tahun 2023 program electrifying marine telah memberikan konsumsi listrik sebesar 2,32 Terawatt Hour (TWh) dengan daya terpasang sebesar 1.343 Mega Volt Ampere (MVA).
Dari program ini, Darmawan menilai pelanggan juga makin dimudahkan dengan ketersediaan listrik PLN yang stabil dan lebih murah dibanding menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama untuk sektor perikanan.
"Lewat Program electrifying marine ini, para pelaku usaha di sektor perikanan bisa beralih menggunakan listrik agar lebih murah dan produktif. Selain itu, listrik lebih rendah emisi dibanding BBM sehingga lebih ramah lingkungan," kata Darmawan.
Sepanjang tahun 2023, program ini berhasil menekan emisi CO2 (CO2e) mencapai lebih dari 119 ribu ton CO2e. Sehingga, selain mendukung transisi energi, PLN juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti merinci, pelanggan di sektor perikanan saat ini terbanyak berasal dari Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur dengan jumlah pelanggan sebanyak 15.301 dan daya terpasang sebesar 342 MVA.
Baca Juga: Kolaborasi Penataan Jaringan Awali Langkah PLN Icon Plus di 2024
Edi menjelaskan, untuk realisasi penggunaan ALMA (Anjungan Listrik Mandiri) atau pemakaian listrik di atas 5.500 volt ampere (VA) sampai dengan 23.000 VA (1 Phasa atau 3 Phasa) mayoritas berada di Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara. Total pemakain ALMA di wilayah ini bahkan mampu menembus 159,3 Megawatt hour (MWh).
"Pada April 2023, PLN membangun tiga Stasiun Penyedia Listrik Kapal Sandar (SPLiKS) di Pelabuhan Waibalun Larantuka, Nusa Tenggara Timur untuk mendukung nelayan setempat. Kemudian pada Juli 2023, PLN membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama untuk Bangka Belitung di Pelabuhan Tanjung Ru, Kabupaten Belitung," pungkas Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News