Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Indonesia Power (PLN IP) mencatatakan layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) telah mencapai 22,8 Gigawatt (GW) dengan sembilan area kerja.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi perusahaan, sekaligus menegaskan bahwa kompetensi anak bangsa mampu bersaing di pasar internasional.
“Kami bangga layanan MRO kami kini dipercaya di tingkat internasional. Ini bukti bahwa kompetensi Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami tidak hanya menjaga keandalan pembangkit di dalam negeri, tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Setiap proyek yang kami kerjakan mendukung efisiensi energi dan keberlanjutan” ujar Bernardus, melalui keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).
Adapun, layanan MRO ini dijalankan oleh Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH) dan anak perusahaan PLN IP Services.
Baca Juga: Penjual Makin Sadar Biaya Promosi di eCommerce, Investasi Jangka Panjang
Dalam era transisi energi, keandalan pembangkit listrik adalah fondasi utama. MRO bukan sekadar perawatan rutin, tetapi mencakup inspeksi mendalam, rehabilitasi, hingga modifikasi teknologi agar pembangkit tetap efisien dan ramah lingkungan.
UBH dan PLN IP Services kini tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga dipercaya oleh klien internasional di Asia dan Timur Tengah.
Sebagai pusat keahlian pemeliharaan pembangkit, PLN IP menghadirkan layanan MRO yang dirancang untuk memastikan keandalan dan efisiensi aset energi, baik di dalam negeri maupun di pasar global.
Layanan MRO PLN Indonesia Power dihadirkan melalui kombinasi kompetensi unggul, mulai dari SDM bersertifikat internasional, peralatan berteknologi tinggi, hingga inovasi pemeliharaan terkini.
Seluruh layanan dijalankan dengan prinsip 5 ON yaitu On Quality, On Cost, On Time, On Scope, dan On Safety sehingga setiap aset energi pelanggan terjaga performanya secara optimal dan berkelanjutan.
Layanan ini mencakup berbagai aspek teknis yang mendukung keberlanjutan operasional pembangkit, di antaranya:
1. Overhaul Turbin & Generator
2. Low Speed Balancing
3. Rewinding & Reinsulation Rotor/Stator
4. Remaining Life Assessment (RLA)
5. Retrofit, Recovery, dan Relokasi Unit Pembangkit
6. Testing & Commisioning
Kepercayaan global terhadap layanan MRO PLN IP tercermin dari berbagai proyek yang telah dilakukan di luar negeri.
Proyek internasional yang telah ditangani meliputi:
- Malaysia – Supervisi mekanikal untuk perakitan crankshaft dan pelatihan Gas Turbine Mayor Overhaul.
- Vietnam – Technical Advisor untuk inspeksi turbin & generator di Nghi Son dan Hai Phong Power Plant.
- Filipina – Low Speed Balancing bekerja sama dengan Sulzer di Bataan Power Plant.
- Kuwait – O&M untuk sektor distribusi jaringan listrik.
- Kamboja – Perawatan berkala dan overhaul untuk Wartsila Diesel Engine.
- Singapura & China – Ekspor komponen dan dukungan teknis untuk proyek energi.
"Langkah ini sejalan dengan Asta Cita untuk menjadikan Indonesia berdaya saing dan berkelanjutan. Kepercayaan global terhadap MRO PLN IP bukan hanya mendatangkan devisa, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia sebagai pusat keahlian energi hijau," tutup Bernardus.
Baca Juga: Penjual Makin Sadar Biaya Promosi di eCommerce, Investasi Jangka Panjang
Selanjutnya: Pengembang Armani Group Malaysia Bidik Pasar Indonesia
Menarik Dibaca: 5 Alasan Mengapa Membersihkan Rumah Bagus Untuk Kesehatan Mental
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













