kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN: Kebutuhan listrik untuk smelter di Sulawesi mencapai 7.184 MVA


Senin, 26 April 2021 / 00:10 WIB
PLN: Kebutuhan listrik untuk smelter di Sulawesi mencapai 7.184 MVA


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk  memenuhi kebutuhan listrik untuk 61 fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral  (smelter) di Sulawesi yang mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA) atau sekitar 6.106 megawatt (MW). 

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda mengatakan, perusahaan tambang berbondong-bondong membangun smelter seiring adanya  larangan ekspor mineral mentah dalam Undang-undang (UU) Minerba. Hal ini juga terjadi di Sulawesi yang kaya dengan sumber daya nikel.

“Dari 61 smelter di Sulawesi, PLN telah mengalirkan listrik bagi 5 (lima) smelter dengan daya tersambung 88 MVA dan melalui Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL), PLN juga akan mengalirkan bagi 6 (enam) smelter lainnya dengan daya 738 MVA," ungkap Huda sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Kelima pelanggan yang dimaksud terdiri atas PT Citra Palu Mineral, PT Sulawesi Resources di Sulawesi Tengah, PT Meares Soputan Mining, PT J Resource Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara dan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (40 MVA) di Sulawesi Selatan. 

Baca Juga: PLN siap penuhi kebutuhan listrik untuk industri smelter di Sulawesi

Sementara itu, keenam perusahaan yang telah menandatangani SPJBTL antara lain PT Arafura Surya Alam di Sulawesi Utara, PT Banyan Tumbuh Lestari di Gorontalo, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (170 MVA), PT Ceria Nugraha Indotama, PT Bintang Smelter Indonesia dan PT Macika Mineral Industri di Sulawesi Tenggara. 

Huda mengajak para pemilik smelter lainnya untuk menggunakan listrik dari PLN. Huda bilang,  PLN siap membangun berbagai infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, jaringan transmisi hingga gardu induk demi menjamin kecukupan dan keandalan pasokan listrik. "Jika sudah ada kepastian untuk membeli listrik PLN, kami siap membangun infrastrukturnya demi mendukung operasional smelter," tutur Huda. 

Lebih lanjut, Huda menerangkan bahwa kebutuhan listrik untuk masyarakat di Sulawesi sudah dapat PLN penuhi. Menurutnya, bahkan sebanyak  2 sistem kelistrikan yang terdapat di Sulawesi tengah mengalami surplus. 

Pasalnya, sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki cadangan daya sebesar 664 MW, sementara sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki cadangan daya sebesar 280 MW. “Kerja sama antara PLN dan industri smelter  diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan  mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi,” pungkas Huda.

Selanjutnya: Pemkot Tangerang dan Indonesia Power teken kerja sama cofiring PLTU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×