Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memulai proses tender pekerjaan perekayasaan, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Jawa Barat.
Perusahaan listrik BUMN menginvestasikan dana sekitar US$ 226 juta untuk pembangkit yang memiliki kapasitas 2x55 mega watt (MW) itu. "Hari ini, Senin (8/10) diumumkan prakualifikasi untuk calon investor EPC," ujar Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PLN (Persero) Moch. Sofyan kepada KONTAN, Senin (8/10).
Dia menerangkan, proses prakulifikasi tender akan berlangsung hingga awal tahun depan. Investor yang ingin mengikuti prakualifikasi akan dievaluasi kemampuan teknis serta keuangannya. Lebih lanjut, kata Sofyan, investor yang lolos prakualifikasi akan mengajukan proposal terlebih dahulu.
Rencananya, proyek ini akan memasuki tahap konstruksi pada tahun 2014. "Karena masih ada proses pembebasan lahan untuk rumah pembangkitnya," ungkap Sofyan.
Apabila tak ada aral, pembangkit ini beroperasi pada tahun 2017, dan akan memperkuat sistem kelistrikan Jawa Bali. Selain, PLTA Jatigede di Jawa Barat, Sofyan bilang, PLN juga mempersiapkan dokumen lelang untuk pembangunan EPC PLTA Baliem II di Papua dengan kapasitas 50 MW.
Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2012-2025, PLN mengidentifikasi 96 lokasi yang akan dibangun PLTA dengan total kapasitas 12.800 MW. Proyek-proyek tersebut akan dikerjakan oleh PLN sendiri maupun pengembang listrik swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News