Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui subholding PLN Nusantara Power, PT PLN (Persero) berhasil menyambung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar berkapasitas 10 Megawatt (MW) dari total 50 MW. Dengan beroperasinya PLTS tahap I ini, kawasan IKN dialiri listrik dari energi ramah lingkungan.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam membangun IKN yaitu dengan konsep forest city yang pintar dan ramah lingkungan.
"Selain memanfaatkan tenaga surya, PLN akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN. PLN akan mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (2/3).
Baca Juga: Dukung Keberlanjutan, Pembangkit Listrik Biogas BWPT Bikin Langit Kalsel Makin Biru
Ia menuturkan, ini akan menjadi Ibu Kota di mana semuanya akan berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menegaskan, pihaknya yakin PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
“Sinkronisasi tahap pertama dengan kapasitas 10 MW telah berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan lakukan uji coba hingga nanti PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” ucap Ruly.
PLTS IKN 50 MW menjadi yang pertama sebagai pembangkit EBT di kawasan IKN. Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada November 2023.
PLTS ini dibangun di lahan dengan luas 80 hektar dengan 21.600 panel surya dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 337 pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News