Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja keuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) nampaknya bakal lebih terang. Mengingat, mulai 1 Juli ini, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) resmi menaikkan tarif listrik di atas 3.500 VA untuk lima golongan pelanggan listrik.
Pasalnya, belum memperhitungkan kenaikan pendapatan dari kenaikan tarif listrik, PLN yang merupakan perusahaan negara penguasa bisnis listrik membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Merujuk laporan keuangan PLN yang terpampang di IDX, Jumat (1/7), PLN meraup laba bersih sebesar Rp 5,31 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan ini naik 8,1% dibandingkan dengan laba bersih kuartal I 202 yang tercatat sebesar Rp4,43 triliun
Kenaikan laba bersih ini ditopang dengan kenaikan pendapatan PLN. Pada periode yang sama, PLN meraup pendapatan sebesar Rp95,92 triliun, meningkat 9,6% secara tahunan. Pada kuartal 1 2021,pendapatan PLN segede Rp87,55 triliun.
Baca Juga: Per 1 Juli 2022 Tarif Listrik Naik, Cek 5 Golongan yang Kena Kenaikan Tarif
Kenaikan pendapatan bersumber dari penjualan listrik sebesar Rp74,34 triliun. Sisanya ditopang subsidi listrik pemerintah sebesar Rp12,44 triliun, serta dari pendapatan kompensasi sebesar Rp7,45 triliun.
Masih merujuk laporan keuangan, beban usaha PLN pada tiga bulan pertama tahun ini naik menjadi Rp84,59 triliun dari sebelumnya Rp71,13 triliun pada kuartal I-2021. Ini pula yang membuat laba bruto PLN pada kuartal I 2022 turun dari Rp16,42 triliun menjadi Rp11,32 triliun.
Meski begitu, PLN berhasil menekan beban keuangannya menjadi Rp 4,76 triliun dari sebelumnya, kuartal I 2021, sebesar Rp 5,73 triliun.
Tahun ini boleh jadi kinerja PLN bakal lebih terang, tersundut beberapa faktor. Pertama, kenaikan tarif listrik untuk 3500 VA dari golongan pelanggan rumah tangga mampu yang mencapai 2,09 juta.
Angka ini setara dengan 2,5%, dari total pelanggan PLN yang mencapai 83,1 juta.
Hitungan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, penyesuaian tarif listrik pada kuartal III 2022 atau periode Juli – Septemberini bisa membantu penghematan anggaran PLN.
“Penghematan bisa sampai Rp 3,1 triliun untuk triwulan III dan triwulan IV," kata Darmawan saat paparan di DPR beberapa waktu lalu. Penyesuaian tarif tenaga listrik ini akan membuat arus kas PLN lebih baik.
Kedua, pembayaran kompensasi atas penugasan penjualan listrik PLN bersubsidi dari pemerintah. Rencananya, pemerintah akan memberikan dana kompensasi senilai Rp 41 triliun ke PLN di tahun ini dari total Rp 54 triliun, .
Gedenya biaya kompensasi pemerintah lantaran pemerintah menunggak biaya kompensasi tahun 2021 serta kompensasi penugasan listrik bersubsidi tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News