kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.534.000   17.000   1,12%
  • USD/IDR 15.920   -50,00   -0,32%
  • IDX 7.465   11,46   0,15%
  • KOMPAS100 1.135   -0,58   -0,05%
  • LQ45 891   0,04   0,00%
  • ISSI 228   1,25   0,55%
  • IDX30 457   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 549   2,31   0,42%
  • IDX80 130   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 133   -0,46   -0,35%
  • IDXQ30 151   0,43   0,29%

PLN Siap Dukung Rencana Pemerintah Bangun 100 GW Pembangkit EBT


Kamis, 14 November 2024 / 10:03 WIB
PLN Siap Dukung Rencana Pemerintah Bangun 100 GW Pembangkit EBT
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan jaringa listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Kediri Jawa Timur, Selasa (12/11/2024). PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap mendukung rencana pemerintah menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt (GW).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan siap mendukung rencana pemerintah menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt (GW), di mana sebanyak 75% atau 75 GW di antaranya berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Dalam hal ini, PLN telah menyiapkan peta jalan serta terus memperluas kolaborasi dengan mitra lokal dan global. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 100 GW pembangkit listrik baru yang akan didominasi dari EBT.

Ketua Delegasi RI untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB/Conference of the Parties (COP) ke-29, Hashim S Djojohadikusumo mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai US$ 235 miliar atau setara Rp 3.709 triliun (kurs Rp 15.785).

Baca Juga: Pemerintah Targetkan 100 GW Pembangkit EBT, Ini Kata AESI

Hashim menyebutkan, investasi tersebut untuk membangun tambahan daya listrik sampai 100 gigawatt yang 75% di antaranya energi baru dan terbarukan terdiri dari energi panas bumi, tenaga air, hingga nuklir. 

Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN mengatakan, untuk menyukseskan target pemerintah tersebut, PLN terus mengembangkan pembangkit listrik yang berasal dari EBT dan memanfaatkan seluruh potensi energi bersih yang saat ini dimiliki oleh Indonesia seperti hidro, angin, surya, dan panas bumi.

Upaya ini ternyata belum cukup, PLN telah merancang Green Enabling Transmission Line untuk mengevakuasi listrik hijau dari sumber EBT yang mayoritas berada di wilayah terisolir ke pusat-pusat permintaan listrik yang berada di kota-kota besar.

"Jaringan transmisi yang terbentang sepanjang 70.000 kilometer ini akan menghubungkan pulau-pulau di Indonesia," ujar Gregorius, Kamis (14/11).

Baca Juga: PLN Siap Dukung Target Capai 75% Energi Baru Terbarukan hingga 2040

PLN juga berkomitmen pada pengembangan infrastruktur pendukung, seperti smart transmission, smart control system, smart distribution, serta battery energy storage system (BESS) untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan.

Lebih jauh, PLN terus mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan hijau, baik melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal untuk memastikan transisi energi dan visi swasembada energi berjalan sesuai rencana. 

"Beberapa institusi keuangan yang telah memberikan dukungan untuk transisi energi di antaranya World Bank, Asian Development Bank (ADB) hingga Just Energy Transition Partnership (JETP)," pungkas dia.

Selanjutnya: Japfa Comfeed (JPFA) Prediksi Permintaan Daging Ayam di 2025 Naik hingga 24%

Menarik Dibaca: Harga Tembus US$ 90.000, Robert Kiyosaki Terus Beli Bitcoin hingga Level Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×