kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN siapkan strategi pemanfaatan energi batubara


Rabu, 11 Desember 2019 / 21:41 WIB
PLN siapkan strategi pemanfaatan energi batubara
ILUSTRASI. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendukung kebijakan domestic market obligation (DMO) batubara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mendukung kebijakan domestic market obligation (DMO) yang diterapkan pemerintah pada tahun depan. PLN juga menyiapkan strategi pemanfaatan listrik dengan memanfaatkan sumber tenaga batubara yang tergolong melimpah di Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target volume DMO di tahun depan sebesar 155 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang target DMO di tahun ini sebesar 128 juta ton.

Baca Juga: APBI mengkritisi opsi mekanisme kebijakan DMO batubara oleh pemerintah di tahun depan

Vice President Perencana Pengadaan Batubara Tri Santoso mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan DMO dari pemerintah di tahun depan. Terlebih, kebutuhan batubara untuk PLN terus meningkat.

Pada tahun ini, PLN memiliki kebutuhan batubara sebanyak 97 juta ton. Di tahun depan PLN diproyeksikan akan membutuhkan batubara sebanyak 109 juta ton.

Jumlah ini terus meningkat hingga tahun 2024 mendatang yakni sebesar 137 juta ton. Di tahun 2025, kebutuhan batubara PLN turun jadi 126 juta ton. Namun, setahun berselang kembali naik menjadi 133 juta ton dan terus melonjak hingga 153 juta ton di tahun 2028 mendatang.

Baca Juga: Kementerian ESDM sampaikan opsi mekanisme kebijakan DMO batubara di tahun 2020

“Penurunan di tahun 2025 lebih karena transisi pergantian pembangkit listrik lama yang sudah beroperasi 30 tahun lebih menuju pembangkit listrik baru,” terang dia, Rabu (11/12).

PLN juga menyiapkan sederet strategi untuk memaksimalkan ketersediaan batubara di Indonesia. Salah satunya dengan menyelaraskan perencanaan penyediaan batubara dengan kebutuhan pembangkit listrik sesuai lokasi, spesifikasi, dan volume.

PLN juga melakukan zonasi pasokan batubara bagi pembangkit eksisting untuk mengefisiensikan biaya transportasi. Sebagai contoh, untuk memastikan rantai pasokan, hasil tambang-tambang batubara yang berada di wilayah Sumatera seluruhnya digunakan untuk PLTU-PLTU di Sumatera dan Jawa bagian barat.

Baca Juga: Kementerian ESDM targetkan DMO batubara tahun 2020 sebanyak 155 juta ton

“Kalau terdapat kekurangan pasokan batubara di Sumatera, maka dapat menggunakan pasokan yang terdekat yaitu Kalimantan Selatan,” ungkap Tri.

Tak ketinggalan, PLN juga melakukan kontrak batubara jangka pendek hingga jangka panjang secara langsung dengan perusahaan tambang besar atau PKP2B. Hal ini untuk memastikan kecukupan dan fleksibilitas pasokan secara optimum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×