kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN targetkan PPA listrik 19.287 MW


Selasa, 26 April 2016 / 17:23 WIB
PLN targetkan PPA listrik 19.287 MW


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan akan melakukan Perjanjian Jual Beli Listrik atau Power Purchase Agreament (PPA) tahun 2016 berkisar 17.000 Megawatt (MW) hingga 19.287 MW. Saat ini sudah ada beberapa nama perusahaan yang masuk dalam PPA. Meski demikian, PLN belum merinci perusahaan tersebut.

Direktur PLN Sofyan Basir mengatakan, target PPA 17.000 MW - 19.000 MW tahun ini merupakan lanjutan perjanjian tahun lalu yang sekitar 17.000 MW. "Untuk tahun ini, PPA sekitar 17.000 MW - 19.287 MW," ujarnya di Gedung DPR, Selasa (26/4).

Ia menambahkan, untuk PPA tahun lalu, ada sekitar 8.000 MW yang akan melakukan ground breaking pada Mei 2016, karena sudah melakukan Financial Closing. Antara lain,  PLTU Tanjung Jati A di Cirebon berkapasitas 600 MW, PLTU Lontar III 350 MW dan PLTU Kendari 100 MW.

"Kita harus mencapai target itu untuk selesaikan program 35.000 MW. Jadi, PPA tahun lalu sebesar 17.000 MW harus kelar tahun ini bersamaan dengan PPA tahun ini 19.287 tahun ini," papar Sofyan.

Ia merinci, PPA tahun lalu sebesar 17.000 MW terdiri dari 62 proyek listrik, sementara PPA tahun 2016 sejumlah 19.287 MW terdiri dari EPC PLN 3.754 MW dan IPP 15.533 MW. "Dari keseluruhan tersebut dibagi dua, PLN dan IPP. Mudah-mudahan selesai," kata Sofyan.

Namun, ia enggan menjelaskan terkait kabar revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Tapi, ia bilang, porsi PLN dalam megaproyek ketenagalistrikan 35.000 MW berkurang, dari rencana 10.000 MW menjadi 8.000 MW. "Tapi PLN harus tetap jalan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×