Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - PLN terus memperluas program Electrifying Agriculture ke seluruh Indonesia untuk membantu khususnya para petani agar lebih hemat biaya, lebih produktif, dan lebih efisien. Electrifying Agriculture merupakan salah satu bagian dari semangat transformasi PLN untuk menyediakan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal untuk berbagai kalangan masyarakat, khususnya di bidang pertanian.
Yang terbaru, PLN mendukung para petani budi daya bawang merah di Enrekang, Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan produktivitas petani. Pasalnya, salah satu kendala yang dihadapi para petani bawang di Enrekang adalah lahan pertanian tidak memiliki jaringan listrik yang memadai untuk menghasilkan air serta mengusir hama. Untuk itu, melalui program Electrifying Agriculture ini, lahan-lahan tersebut mendapat suplai listrik yang baik dari PLN sekaligus meminimalisir biaya produksi petani.
"Suplai listrik dari PLN yang baik, nantinya dapat menyalakan lampu-lampu pengusir hama bagi petani dan dengan adanya lampu pengusir hama bisa menekan biaya produksi hingga 30-40 persen bagi petani," ujar Muslimin Bando, Bupati Enrekang.
Dukungan terhadap para petani bawang merah tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU “PETIK BM” dengan Bupati Enrekang melalui Dinas Pertanian pada 30 Juni 2021. Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Manager PLN UP3 Pinrang Mulke Tumanken.
Mulke Tumanken mengatakan, dengan ditandatanganinya MoU ini, PLN optimistis dapat menyuplai listrik yang memadai sehingga bisa meningkatkan produktivitas bagi petani bawang.
"Melalui Electrifying Agriculture, PLN berharap para petani tidak hanya menggunakan listrik untuk pencahayaan, tetapi juga memanfaatkannya untuk menghidupkan pompa air untuk irigasi sehingga petani tidak menggunakan genset yang dapat mencemari lingkungan," ujar Mulke Tumanken.
Sementara itu, Muslimin Bando mengucapkan terima kasih kepada PLN atas dukungannya kepada petani di Kabupaten Enrekang, khususnya dalam mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan.
"Ini menjadi salah satu langkah maju untuk mengembangkan sistem pertanian yang lebih modern," ujar Muslimin Bando.
Sebanyak 12 kecamatan di Enrekang sudah menggunakan listrik PLN melalui Electrifying Agriculture, dan yang paling besar menggunakan adalah kecamatan Anggeraja, Baraka, dan Alla'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News