kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLTBg limbah kelapa sawit di Riau resmi beroperasi


Senin, 25 Januari 2016 / 06:58 WIB


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit (POME) kapasitas 2 MW. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana secara langsung meresmikan PLTBg yang berada di Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau pada Sabtu (23/1).

Pembangunan PLTBg ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang tersebar di seluruh Propinsi di Indonesia yang dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN dan tidak memungkinkan untuk ditarik jaringan listrik PLN. 

Kementerian ESDM mengklaim PLTBg berbasis limbah cair sawit ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat beroperasi 24 jam; stabil, dapat diandalkan dan tidak dipengaruhi faktor cuaca; ramah lingkungan; limbah padat dari pabrik kelapa sawit dapat dijadikan pupuk; listrik yang dihasilkan dari biogas ini relatif murah dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis BBM (genset diesel atau PLTD).

“Di samping itu, upaya pemanfaatan limbah cair kelapa sawit menjadi energi adalah bentuk optimalisasi waste to energy yang merupakan salah satu langkah kontribusi Indonesia dalam menurunkan Emisi GRK dunia sebesar 29% pada tahun 2030”, ungkap Rida dalam sambutannya.

Sepanjang tahun 2013–2014 Ditjen EBTKE telah melakukan pembangunan 3 pilot project PLTBg POME yaitu PLTBg Pagar Merbau dan Kwala Sawit di Sumatera Utara yang on grid ke jaringan PLN, serta PLTBg POME Rokan Hulu yang beroperasi secara off grid dan telah melistriki hingga lebih dari 2000 rumah tangga. Pembangunan pilot project tersebut diharapkan dapat menginspirasi pihak-pihak lain terutama swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan waste to energy.

Terkait upaya percepatan pengembangan EBT, Kementerian ESDM telah melakukan berbagai hal, antara lain melalui pembangunan infrastruktur listrik dan menetapkan harga pembelian tenaga listrik yang menarik dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diharapkan dapat mendorong Badan Usaha berperan aktif pada investasi di bidang pembangkitan EBT. Tujuannya adalah meningkatkan akses masyarakat di wilayah yang belum terlistriki dan penyediaan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Sekadar informasi, Asian Agri sebagai perusahaan yang membangun PLTBg di Riau tersebut sebelumnya pun telah membangun lima unit PLT Biogas dengan total kapasitas 10 MW antara lain dua unit di Asahan Sumatera Utara, dua unit di Ukui Riau dan satu unit di Jambi.

Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton/jam dapat menghasilkan listrik sebesar 2 MW dan mengalirkan listrik hingga 2.000 rumah. Selanjutnya, PT Asian Agri menargetkan untuk membangun hingga 20 (dua puluh) unit PLTBg pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×