Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangkit listrik termal siklus gabungan turbin gas (GTCC) Muara Karang blok ketiga yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power (PNP) dinobatkan sebagai pembangkit listrik paling efisien di Indonesia.
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) yang dibangun oleh Mitsubishi Power ini berkapasitas 500 MW yang beroperasi dengan efisiensi sebesar 60,7% dan tingkat panas 1.415 kKal/kWh.
Pembangkit ini diklaim memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan energi yang meningkat pesat di Jawa Barat. Selain itu, PLTGU ini juga mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kemampuan pasokan listrik nasional dengan tambahan 35 GW antara tahun 2015 dan 2019, dan selanjutnya 45 GW pada tahun 2025.
Maryono, General Manager, Unit Pembangkit Listrik Muara Karang, mengatakan Pembangkit Listrik Muara Karang berperan penting dalam memasok listrik ke berbagai fasilitas utama di wilayah metropolitan dan terus menjadi acuan dalam pembangunan pembangkit listrik nasional.
“PLN Nusantara Power mengapresiasi dukungan yang konsisten dan kemitraan yang kuat dari Mitsubishi Power – mulai dari konstruksi hingga pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/12).
Baca Juga: PLN Targetkan Peningkatan Akses Listrik Lewat PMN
Maryono menegaskan, pengoperasian PLTGU ini seiring upaya PLN dalam memberdayakan bangsa dengan energi yang aman dan berkelanjutan.
Osamu Ono, Managing Director dan Chief Executive Officer, Mitsubishi Power Asia Pacific menambahkan, pengakuan atas proyek Muara Karang ini merupakan cerminan dari teknologi dan layanan kelas dunia.
“Teknologi ini kamu terapkan untuk membantu Indonesia mengambil langkah tegas dalam mengatasi ketahanan energi dan keberlanjutan,” ujarnya.
Pada tahun 2016, Mitsubishi Power menerima permintaan solusi turnkey penuh untuk keteknikan (engineering), pengadaan, dan konstruksi blok ketiga pembangkit listrik Muara Karang dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangkit listrik fasilitas tersebut.
Sebagai bagian dari proyek itu, Mitsubishi Power memasok turbin gas M701F dan turbin uap. Selain itu pihaknya juga memberikan dukungan pemeliharaan termasuk pemasangan sistem pengendalian, pemantauan jarak jauh mutakhir, dan penempatan service engineer sepenuh waktu di lokasi.
Meski banyak tantangan yang dihadapi akibat pandemi, Mitsubishi Power mampu menyelesaikan proyek perluasan ini satu bulan lebih cepat dari jadwal pada Oktober 2021.
Baca Juga: Komitmen Menggenjot EBT Terkendala Kesiapan Regulasi
Lewat efisiesninya, Pembangkit Listrik Muara Karang ini memenangkan dua penghargaan di Asian Power Awards 2022 yakni Gold untuk Gas Engine Combined Cycle Power Project of the Year (penghargaan tingkat regional) dan Gas Power Project of the Year – Indonesia (penghargaan tingkat negara).
Osamu menyampaikan penghargaan ini merupakan bukti bahwa Mitsubishi Power Indonesia memiliki pengetahuan dan keahlian teknis yang kuat dalam bidang pembangkit listrik serta kemitraan.
Selain mendukung Indonesia selama 50 tahun terakhir, Mitsubishi Power Indonesia telah membantu memfasilitasi kunjungan serta transfer keahlian dan pengetahuan antara Jepang dan Indonesia guna meningkatkan upaya pengembangan Pembangkit Listrik Muara Karang.
Selain itu, Mitsubishi Power baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Indonesia Power. Kerja sama ini bertujuan untuk menjajaki adaptasi bahan bakar rendah karbon di pembangkit listriknya dan memulai studi kelayakan untuk menggunakan amonia dalam turbin gas dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sejak tahun 2020, Mitsubishi Power juga telah bekerja sama dengan ITB untuk memberikan pembelajaran dengan berbagai topik mulai dari analisis big data, energi biomassa, dan penggunaan hidrogen untuk melatih para insinyur masa depan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News