kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polytron produksi ponsel di Indonesia akhir 2013


Kamis, 05 Desember 2013 / 07:03 WIB
Polytron produksi ponsel di Indonesia akhir 2013
ILUSTRASI. Pameran produk UMKM binaan BRI?pada ANTAD & Alimentaria Expo yang diselenggarakan di Kota Guadalajara, Meksiko.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Menjelang akhir tahun ini, PT Hartono Istana Teknologi, pemegang merek produk elektronik Polytron, siap merealisasikan produksi telepon seluler (ponsel) di dalam negeri. Rencana ini sudah disiapkan anak usaha Grup Djarum ini sejak beberapa tahun lalu.

Public Relations and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman mengungkapkan, saat ini, perusahaan telah menyelesaikan persiapan praproduksi ponsel. "Akhir bulan ini mulai produksi," katanya, Rabu (4/12).

Proses produksi ponsel Polytron akan dilakukan di pabrik milik perusahaan di Kudus, Jawa Tengah. Untuk merakit ponsel, Hartono Istana Teknologi menyiapkan dua lini produksi di pabriknya.
Menurut Santo, untuk memproduksi ponsel, Hartono Teknologi tidak membangun pabrik baru, namun hanya menambah lini produksi di pabrik yang sudah ada.

Seperti diketahui, saat ini perusahaan telah memiliki tiga pabrik. Dua di antaranya berlokasi di Kudus, Jawa Tengah, dengan luas pabrik masing-masing 109.000 meter persegi (m²) dan 130.000 m². Sedangkan satu pabrik lainnya berlokasi di Sayung, Semarang Jawa Tengah dengan luas areal 160.000 m². Pabrik di Semarang ini memproduksi lemari es.

Untuk tahap awal, Santo mengatakan, Polytron akan menyiapkan kemampuan produksi sekitar 30.000 unit ponsel per bulan. Tapi, kalau permintaan ponsel terus meningkat, Santo bilang, perusahaan siap menggenjot produksi ponsel hingga 100.000 unit per bulan, sesuai dengan kapasitas terpasang. "Produksi tergantung kebutuhan," katanya.

Menurut Santo, sekitar 70% dari kapasitas produksi yang ada akan difokuskan untuk memproduksi smartphone dan tablet. Sedangkan sisa kapasitas akan digunakan untuk memproduksi produk feature phone.

Catatan saja, sebelum memproduksi ponsel di dalam negeri, Polytron memproduksi ponsel di China. Alasannya, selama ini Polytron masih kesulitan mencari pemasok komponen di dalam negeri.

Namun kini, pasokan komponen lokal sudah semakin besar, sehingga Polytron yakin bisa mendapatkan jaminan pasokan komponen di dalam negeri. Bahkan, tahun 2014, Polytron menargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 55%.

Sebagai gambaran, tahun lalu, Menteri Perindustrian menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian No 108/M IND/PER/ 11/2012 tentang Tanda Pendaftaran Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (handheld) dan Komputer Tablet yang berpotensi menekan impor ponsel masuk ke Indonesia. Peraturan tersebut memungkinkan para produsen ponsel seperti Polytron dan industri pendukungnya lebih leluasa untuk tumbuh.

Bisnis ponsel merupakan salah satu fokus bisnis utama perusahaan ini sejak tahun 2012. Tahun ini, Polytron berfokus memproduksi ponsel berbasis Android.
Hingga akhir tahun, Polytron menargetkan bisa menjual satu juta unit ponsel. Meski begitu, menurut Santo, bukan berarti perusahaan ini akan meninggalkan lini produksi yang lain seperti televisi dan lemari es. Perusahaan ini akan terus mengembangkan bisnis elektroniknya.

Santo menambahkan, Hartono Istana Teknologi juga berencana membuat produk  elektronik untuk perusahaan lain dengan merek tertentu. "Ada satu merek lagi, namun masih rahasia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×