Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pos Indonesia (Persero) menyatakan siap menyambut Asean Economic Community 2015. Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia, Budi Setiawan menuturkan dengan adanya era baru tersebut, maka tidak dapat di pungkiri geliat iklim ekonomi global ke depan akan semakin berpengaruh pada peta persaingan bisnis baik domestik maupun internasional.
Oleh karenanya, Budi menuturkan perlunya langkah strategis untuk menyambut era baru itu, salah satunya dengan menyelenggarakan diskusi panel bertema 'Postal Industri Outlook dan Kesiapan Menghadapi Asean Economic Community 2015'. Tidak sendirian, Pos Indonesia menggandeng Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres dan Logistics Indonesia (Asperindo) sebagai partner penyelenggara diskusi.
Dalam sambutannya Dirut Pos Indonesia menjelaskan bahwa persaingan antar pelaku bisnis pada industri perposan dan logistik akan meningkat seiring dengan trend laju pertumbuhan ekonomi yang kian membaik.
"Indikator tersebut sejalan dengan pernyataan vice president Transportation & Logistics Practice Asia Pacific Frost & Sullivan, Gopal R bahwa pasar jasa kurir di Indonesia mencapai 149 triliun, dari total pasar logistik di Indonesia yang mencapai lebih dari 1.734 trilliun," kata Budi dalam sambutan diskusi di Twin Plaza Hotel, Jakarta, (Rabu, 12/2).
Melihat besarnya potensi pasar tersebut, lanjut Budi, pertumbuhan perusahaan dibidang bisnis ini meningkat rata-rata 7 persen sehingga persaingan dalam negeri untuk merebut pasar sangat tajam.
Menghadapi kondisi itu, Pos Indonesia saat ini tengah melakukan reposisi menuju postal network company dengan vision to be a trusted postal service company. Hal itu sejalan dengan salahsatu pasal dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang pos yaitu adanya kewajiban interconnection antar sesama penyelenggara pos.
Melalui payung hukum itu serta melihat peluang bisnis saat ini, PT Pos Indonesia sebagai BUMN resmi bergabung dengan asosiasi BUMS yakni ASPERINDO. "Ke depan diharapkan adanya sinergi antara pemerintah dan swasta," tandas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News