kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Potensi besar ekspor CPO dan turunannya ke Afrika


Minggu, 03 Juni 2018 / 18:53 WIB
Potensi besar ekspor CPO dan turunannya ke Afrika
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pasar Afrika untuk industri produk minyak kelapa sawit dan turunannya dinilai sangat besar. Apalagi untuk produk soap noodle dan turunan olein.

"Potensinya besar karena industri sawit di Afrika belum banyak dan produk terutama soap noodle karena mereka sangat memerlukannya dan juga untuk bahan-bahan kosmetika," jelas Ketua Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GMNI) Sahat Sinaga saat dihubungi KONTAN, Minggu (3/6).

Sahat melanjutkan, sejumlah negara Afrika yang sudah membuka pasar untuk produk turunan CPO Indonesia adalah Afrika Selatan, Mozambik, Kenya, dan Maroko. Karena itu, rencana Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang bakal mendatangai Tunisia dan Maroko dalam waktu dekat, menurutnya bisa meningkatkan angka ekspor antar Indonesia dengan negara di Benua Hitam tersebut.

Apalagi menurut Sahat, pada sejumlah negara di Afrika, mi telah menjadi komoditas pangan yang sangat populer dimana konsumsi per kapita mencapai 8-12 kilogram. Kemudian bila perekonomian negaranya bagus, maka bisa naik hingga 22 kg per kapita.

Asal tahu, mengutip data Badan Pusat Statistik untuk ekspor mi dan mi instan dari Indonesia pada periode Januari hingga Maret 2018, volume ekspor pada periode tersebut mencapai 31,04 juta kilogram sedangkan nilainya sebesar US$ 52,19 juta. Angka ini naik cukup signifikan dibanding periode sama tahun lalu dimana untuk volume ekspor naik 18% dari 26,66 juta kg sedangkan nilainya naik 27% dari US$ 41,06 juta.

Sedangkan untuk minyak inti sawit olein, ekspor pada empat bulan pertama 2018 malah mengalami pengurangan nilai ekspor sebanyak 25,92% menjadi US$ 26,87 juta juta, namun volume pada periode tersebut naik 2,22% menjadi 24,02 juta kilogram.

Sekadar informasi, dalam setiap kemasan mi instan mengandung 20% minyak kelapa sawit yang memungkinkannya untuk segera matang setelah terkena air panas. Adapun hasil olahan olein kelapa sawit terkandung dalam berbagai produk kosmetik seperti shampoo, sabun, pasta gigi dan lipstik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×