kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Presisi (PPRE) sudah serap capex Rp 151 miliar hingga Juli 2021


Senin, 09 Agustus 2021 / 13:45 WIB
PP Presisi (PPRE) sudah serap capex Rp 151 miliar hingga Juli 2021
ILUSTRASI. PT PP Presisi lakukan loading galian tanah


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) agresif membidik kontrak-kontrak baru. Hingga Juli 2021, PPRE mengantongi kontrak anyar senilai Rp 3,38 triliun atau telah mencapai 92% dari target kontrak baru 2021 yang sebesar Rp 3,67 triliun.

Direktur PPRE Benny Pidakso membeberkan, beberapa kontrak baru yang terus dijajaki pada sisa waktu tahun ini. Pada bulan Agustus hingga Desember 2021, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini masih menjajaki sejumlah proyek untuk bisa mencapai target sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Untuk menopang kinerja pada tahun ini, PPRE menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 336 miliar. Capex itu dianggarkan untuk menambah kapasitas alat berat seiring dengan pertumbuhan perolehan proyek baru maupun peremajaan alat berat.

Benny menjelaskan, penggunaan capex 50% dialokasikan untuk mendukung perolehan proyek-proyek mining services, 20% untuk civilwork, dan sisanya untuk pengembangan sistem IT maupun workshop.

Baca Juga: Ngebut, PP Presisi (PPRE) masih incar kontrak baru senilai Rp 800 miliar

"Adapun realisasi capex hingga Juli 2021 sebesar Rp 151 miliar atau 45% dari total capex yang dianggarkan," ungkap Benny kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).

Adapun, pada bulan Juli 2021, PPRE berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 584 miliar. Total kontrak baru yang telah dikantongi PPRE senilai Rp 3,38 triliun meroket 156% dibandingkan capaian pada Juli 2020 yang sebesar Rp 1,32 triliun. 

Secara komposisi per lini bisnis, pencapaian tersebut didominasi oleh lini bisnis civilwork sebesar 60%, mining services 31%, production plant 6% dan sisanya dari structure work maupun rental heavy equipment.

"Proyeksi pendapatan hingga akhir 2021 adalah Rp 3,2 triliun dan laba bersih Rp 126,3 miliar," pungkas Benny.

Selanjutnya: Viu catat pertumbuhan pengguna aktif bulanan naik 37% di semester 1-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×