Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Benny menyebutkan beberapa proyek yang bakal dikejar hingga akhir Desember nanti, yakni Bendungan Bener di Purworejo Jawa Tengah, Bendungan Way Apu di Maluku.
Kemudian pembangunan jalan angkut batubara PT Inti Pancar Dinamika di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dengan nilai proyek US$ 160 juta. Proyek ini di bawah anak usaha PT Trada Alam Mineral (TRAM) bersama Grup Adharo.
Namun, untuk proyek jalan angkut batubara ini juga akan di-carry over sebagian di awal tahun karena lokasinya cukup sulit. Akhir bulan ini Benny menjelaskan, akan dilakukan mobilisasi peralatan menuju lokasi dan memakan waktu sampai dua minggu. Adapun ada 300 unit alat berat yang akan dikirim ke sana.
Baca Juga: Rogoh Rp 230 miliar, pabrik baja Waskita (WSKT) siap operasi awal Desember
Ada juga proyek feeding dari perusahaan induk PT PP Tbk, antara lain proyek jalan tol Semarang-Demak, PLTU Sulut, PLTU Timor, Smelter Kalimantan Barat. Benny menjelaskan Presisi ditunjuk sebagai sub contractor.
"Selain itu Presisi juga optimistis bisa memenangkan tender proyek pembangunan bandara yang kontraknya di bawah anak usaha, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) yang kemungkinan tembus pada akhir bulan ini," jelasnya.
Asal tahu saja di kuartal tiga tahun ini PP Presisi membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% year on year menjadi Rp 2,22 triliun. Adapun laba bersih yang dicatatkan juga tumbuh 6% yoy menjadi Rp 201 miliar.
Baca Juga: Pemegang saham Chandra Asri Petrochemical (TPIA) setujui merger dengan anak usaha
Benny menjelaskan laba bisa tumbuh di tengah keadaan yang cukup sulit di tahun ini karena didorong proyek eksisting yang sudah berjalan.
Kendati demikian, Benny masih belum berani menyebutkan perolehan pendapatan dan laba hingga akhir tahun ini. Sebab perusahaan kontraktor selalu punya perolehan kontrak yang besar di kuartal keempat. Namun yang pasti, Benny menyatakan growth bisa di atas tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News