kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PP Properti mengandalkan proyek borongan Rp 2,65 triliun


Rabu, 18 April 2018 / 10:30 WIB
PP Properti mengandalkan proyek borongan Rp 2,65 triliun


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk kembali menggelar strategi kemitraan bisnis demi menjual proyek dalam bentuk borongan atau buck sales. Mereka membidik marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 2,65 triliun dari skema penjualan itu.

Target penjualan borongan PP Properti setara dengan 69,74% terhadap total target marketing sales tahun 2018 yakni Rp 3,8 triliun. Alhasil, perusahaan berkode saham PPRO di Bursa Efek Indonesia itu menyisakan Rp 1,15 triliun untuk target penjualan ritel.

Sejauh ini, dua kesepakatan bisnis penjualan proyek borongan hampir di tangan. Dengan PT Arvaca Investama, PP Properti menjajaki penjualan proyek Rp 2 triliun. Ada tiga proyek di Surabaya, Jawa Timur yang akan mereka lego, yaitu Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada Lagoon Tower 2 dan Grand Sungkono Lagoon Tower Hotel. Target kesepakatan bisnisnya akhir bulan ini.

Kesepakatan bisnis lain dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. PP Properti bakal membangun perumahan untuk karyawan Antam di Tangerang Selatan, Banten dengan nilai Rp 150 miliar.

Selain dua kesepakatan tersebut, sejatinya PP Properti sudah meneken nota kesepahaman penjualan Apartemen Begawan Tower 2 senilai Rp 250 miliar dengan PT Dipa Karya Sejahtera. Ada pula rencana penjualan proyek Ma-Zhoi Tower 1 di Margonda senilai Rp 250 miliar kepada PT Samander Bisnis Nusantara. Namun, PP Properti masih bernegosiasi dengan para calon pembeli.

Tak hanya lebih cepat menjual proyek, skema buck sales juga menguntungkan PP Properti dari sisi ketersediaan kas. "Arus kas dari operasi akan lebih meningkat karena dari pembayaran uang muka saja sudah bisa langsung kami bukukan sebagai pendapatan," terang Taufik Hidayat, Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Selasa (17/4).

Hingga kuartal I 2018, PP Properti membukukan marketing sales Rp 703 miliar. Tahun ini, mereka membidik pendapatan Rp 3,2 triliun dan laba bersih Rp 528 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×