Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan pengurangan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil sedan ukuran kecil. Usulan yang disampaikan ke pemerintah itu bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pasar sedan kecil di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, dampak pengenaan PPnBM terhadap sedan ini membuat harga sedan lebih mahal ketimbang kendaraan jenis lain. Apalagi, tarif PPnBM untuk sedan mencapai 30% dari harganya, dan berlaku untuk sedan produk dalam negeri maupun impor.
Karena PPnBM ini, banyak konsumen memilih kendaraan mobil jenis lain yang tarif PPnBM-nya lebih rendah, seperti kendaraan multi purpose vehicle (MPV). Selain tarif PPnBM lebih rendah, mobil ini juga bisa memuat banyak penumpang.
Namun, usulan dari Gaikindo ini tidak mendapatkan respons dari produsen sedan dalam negeri di dalam negeri. Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai, walaupun ada pengurangan PPnBM untuk sedan, namun tak ada jaminan penjualan sedan itu bisa melejit.
"Pasar mobil Indonesia itu lebih pada mobil-mobil berukuran besar seperti mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) atau mobil-mobil kecil (seperti low cost green car/LCGC), kalau sedan itu pasarnya kecil," kata Warih kepada KONTAN, Selasa (3/3).
Menurut Warih, pasar sedan yang mini tak hanya karena dampak PPnBM saja. Ada faktor lain yang mempengaruhi nya. Pertama, infrastruktur jalan di Indonesia yang masih tertinggal dari negara lainnya. Sehingga kualitas jalan di Indonesia lebih cocok untuk kendaraan MPV dan SUV. Kedua, sedan adalah mobil perkotaan, sehingga pasarnya terbatas di Indonesia.
Untuk meningkatkan penjualan sedan, poin utamanya adalah pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jika ekonomi negeri ini tumbuh, maka pasar sedan otomatis ikut tumbuh. Ia memberi contoh, Singapura dimana penjualan sedan lebih baik ketimbang Indonesia.
Untuk diketahui, TMMIN merupakan salah satu produsen mobil yang memproduksi Toyota Vios. Selain untuk pasar dalam negeri, mobil ini banyak diekspor ke luar negeri. "Vios diproduksi sekitar 2000 unit-2500 unit per bulan. Sedangkan untuk ekspor sekitar 3000 sampai 4000 unit per bulan," jelas Warih.
Adapun tujuan ekspor sedan TMMIN ini masih menyasar wilayah Timur Tengah. TMMIN berharap, bisa memperluas ekspor ke Asean dan Amerika Selatan. "Jangan tidak ingin produksi kami hanya untuk dalam negeri saja," kata Warih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News