kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presdir Mitsubishi: Ubahan Avanza minor change, konsumennya bisa beralih ke Xpander


Kamis, 17 Januari 2019 / 15:28 WIB
Presdir Mitsubishi: Ubahan Avanza minor change, konsumennya bisa beralih ke Xpander


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski kemarin Toyota dan Daihatsu meluncurkan penyegaran model di Avanza dan Xenia, pabrikan Jepang kompetitor PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak gentar. Lewat model Xpander diyakini masih jadi penantang serius di pasar low Multi Purpose Vehicle (LPMV).

Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura menjelaskan sehari setelah peluncuran Avanza, dirinya sudah mengecek langsung model Avanza di area mal Jakarta Utara.

Ia menilai positif perubahan model Avanza yang sudah ditunggu konsumennya. "Karena melihat ubahannya hanya minor change, mungkin saja konsumen Toyota Avanza akan beralih ke Mitsubishi Xpander," kata Nakamura, Rabu malam (16/1).

Oleh karena itu, Naoya menjelaskan MMKSI akan mulai berusaha mengurangi jangka waktu inden. Adapun tahun lalu waktu inden Xpander hingga tiba ke konsumen saat ini hingga dua bulan lamanya.

Untuk itu MMKSI akan berusaha meningkatkan kapasitas produksi sesuai arahan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) oktober 2018 lalu. Saat ini kapasitas produksi pabrik Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Cikarang mencapai 160.000 unit. Dan akan ditingkatkan menjadi 220.000 unit secara total pada periode tahun fiskal 2020.

Adapun dari 220.000 unit tersebut, model Xpander menyumbang produksi sebanyak 160.000 unit. Sebanyak 110.000 unit untuk pasar domestik dan 50.000 unit menyasar pasar ekspor.

Dari catatan MMKSI di periode Januari-Desember 2018, penjualan Xpander mencapai 75.772 unit. Atau menguasai pangsa pasar LPMV sebesar 28%. Hanya saja Xpander sejatinya merupakan model MPV dengan kemampuan mesin 1.500 cc. Sedangkan Daihatsu tahun lalu hanya memiliki kapasitas mesin tertinggi 1.300 cc. Dan baru kemarin meluncurkan varian 1.500 cc.

Namun kemarin PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjejalkan mesin 1.500 cc di Xenia terbaru. Sedangkan Toyota telah memiliki Avanza 1.500 cc dan Veloz 1.500 cc tetapi keduanya bukan menjadi penggerak penjualan. Hampir 90% penjualan Toyota Avanza berada di varian 1.300 cc.

Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI Irwan Kuncoro menambahkan dengan adanya facelift Avanza akan meningkatkan kompetisi dan merubah peta persaingan semua merk di pasar LPMV. "Market size jadi lebih besar dan itu kesempatan bagi Mitsubishi Xpander. Kami yakin Xpander punya peminat yang cukup banyak karena punya konsep yang berbeda dibanding kompetitor," kata Irwan.

Sebagai kompetitor Avanza, Mitsubishi mengklaim Xpander lebih hemat 25% soal biaya kepemilikan atau owner cost. Head of After Sales PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI), Ronald Reagan menjelaskan pihak MMKSi telah mensurvei dan menkomparasikan Xpander dengan kompetitornya Avanza.

Angka 25% tersebut didapat MMKSI berdasarkan hasil survei internal apple to apple dengan Avanza. Setidaknya ada tiga corong perbandingan, yakni oli mesin, suku cadang berkala, dan chemichal/fluid. "Hasilnya Mitsubishi Xpander itu lebih hemat 25%," ujar Ronald Reagan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×